Page 23 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI DESEMBER 2022-Versi Online
P. 23

dan anak-anak kecil yang mengi-     nusia, wahai Yang Mahakasih.”
            kuti perintah untuk melemparinya.      Ya, peristiwa Thaif adalah se-
            Terompah yang beliau kenakan        buah peristiwa pilu yang dialami
            berlumur darah, tapi batu-batu      oleh  Rasulullah     pasca  wafat-
            bisu itu tak memberinya waktu un-   nya Khadijah dan Abu Thalib, istri
            tuk sekadar mengatur napas dan      dan pamannya, dua orang yang
            menyeka lukanya.                    menopang  dakwahnya  dan  men-
               Hingga    sampailah   manusia    jadi pelipur laranya saat ujian fisik
            mulia itu di sebuah kebun milik Ut-  dan mental beliau dapatkan ketika
            bah dan Syaibah anak Rabiah, dua    menyebarkan risalah tauhid.
            tokoh kafir Quraisy Makkah. Tubuh      Luka di atas luka, sedih yang
            lelah itu bersandar di sebuah po-   tiada  dapat  diungkapkan,  mung-
            hon, mengadu kepada Dzat yang       kin seperti itu gambaran ke-
            Mahakuasa atas dirinya. “Wahai      sedihan  yang  dialami  Rasulullah
            Allah,  aku  mengadukan  kelemah-      di peristiwa Thaif.
            anku dan kehinaanku di mata ma-        “Apakah engkau mengalami
                                                peristiwa yang lebih berat selain
                                                peperangan  Uhud?”  tanya  Ai-
                                                syah r.a. Rasulullah    menjawab,
                                                “Sungguh    aku    mendapatkan
                                                suatu yang berat dari kaummu,
                                                yaitu peristiwa Aqbah di Thaif, tat-
                                                kala aku menawarkan misiku pada
                                                Abdu Yalail bin Abdi Kalal.”
                                                   Perjalanan ke Thaif sejauh 80
                                                km beliau tempuh  bersama  Zaid
                                                bin Haritsah dengan berjalan kaki,
                                                berharap ada penerimaan yang
                                                layak bagi dakwah yang beli-
                                                au sampaikan. Namun, secercah
                                                harapan itu justru  menjadi luka
                                                yang menjadikan ruang kesedihan
                                                di hati beliau bertambah.
                                                   Kesedihan,   kegagalan,   ke-
                                                kerasan yang menyisakan trauma
                                                dalam jiwa sesungguhnya adalah
                                                tempaan agar manusia siap meng-
                                                hadapi ujian-ujian kehidupan yang
                                                lebih berat lagi. Sebagaimana ka-
                                                but  akan  hilang  saat  sinar  mata-
                                                hari meninggi.
                                                   Begitulah janji kemudahan dari
                                                Allah    muncul di balik kesusah-
                                                an yang kita hadapi, percayalah!
                                                Jika  jatuh,  terimalah,  kemudian
                                                bangkitlah. Wallahu A’lam.*



                                                       Jumadil Awal 1444/Desember 2022 | MULIA  19
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28