Page 418 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 418

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                bertemu  dengan  siapapun.  Menseibu  Chokan  bahkan  menawarkan
                kepada  A.A  Hamidhan  mengisolasikan  diri  di  Jakarta  bersama
                keluarganya,  namun  ia  lebih  memilih  untuk  bersembunyi  di  Rantau
                tempat kelahiranya.

                        Namun  sebelum  kepergiannya  ke  Rantau,  A.A  Hamidhan
                diijinkan  untuk  bertemu  dengan  tokoh  pejuang  Banjarmasin,  yaitu
                Pangeran  Musa  Andi  Kesuma,  Mr  Roesbandi,  dan  Dokter  Sosodoro
                Djatikesuma.  Dan  Surat  pengangkatan  dari  PPKI  untuk  Mr  Soebandi
                sebagai  Ketua  Komite  Nasional  Indonesia  Daerah    (KNID)  dan  Dokter
                                                                              17
                Sosodono sebagai Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Daerah.  Pada
                kesempatan  itu  pula,  Hamidhan  menyerahkan  surat  kabar  Asia  Raya
                pimpinan  B.M.  Diah  dari  Jakarta  yang  memuat  berita  tentang
                proklamasi  dan  teks  proklamasi  17  Agustus  1945.  Koran  Borneo
                Simboen edisi Banjarmasin baru diijinkan oleh pemerintah Jepang untuk
                memuat berita proklamasi pada tanggal 26 Agustus 1945.

                           Berita  proklamasi  justru  disiarkan  oleh  surat  kabar  Borneo
                Simboen  terbitan  Hulu  Sungai  di  kota  Kandangan,  yang  langsung
                mendapatkan  sumber  berita  dari  radio  Domei  di  Jakarta  secara  diam-
                diam.  Berita  proklamasi  juga  disebarkan  lewat  Pasar  Malam  yang
                diselenggarakan  di  Kandangan  tanggal  20-30  Agustus  1945.  Bahkan,
                pada  saat  itu  teks  Proklamasi  Kemerdekaan  dan  Pembukaan  Undang-
                undang  dasar  1945  dibacakan  selengkapnya  oleh  Ahmad  Basuni.  Di
                daerah  Kandangan  ini,  para  pejuang  tidak  mendapat  halangan  untuk
                mengibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan
                Indonesia Raya. Selain itu, berita proklamasi juga diterima dari bocoran
                para  pegawai  Indonesia  yang  bekerja  di  siaran  Radio  Banjarmasin
                Hosokyoku khususnya kepada pelajar Tyugakko.
                           Kota  Baru  adalah    ibukota  dari  Kabupaten  Tanah  Bumbu
                sebelum  dimekarkan    yang  letaknya  jauh  dari  ibukota  Banjarmasin.
                Namun,  justru  lokasi  Kota  Baru  lebih  mudah  berhubungan  lewat  laut
                dengan  pulau  Jawa,  Sulawesi  dan  Balikpapan.  Oleh  karena  itu,  berita
                proklamasi  diterima  oleh  pejuang  Kota  baru  dari  para  pelaut  yang
                sedianya  akan  berlayar menuju ke  Sulawesi . Pada  pertengahan  bulan
                September, akibat cuaca yang buruk, tiga pelaut yang terdiri dari suku
                Bugis,  Jawa  dan  Batak  terpaksa  untuk  sementara  waktu  berlabuh  di
                Kota  Baru.  Ketiga  pelaut  itu  mengabarkan  tentang  proklamasi
                kemerdekaan  indonesia  dan  situasi  di  Jawa,  khususnya  Surabaya,




                406
   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423