Page 423 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 423
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Balikpapan baru mendapatkan informasi tentang proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia justru melalui pekerja BPM yang
datang dari pulau Jawa untuk merehabilitasi kilang minyak yang rusak
akibat perang. Walaupun begitu, berita proklamasi tidak langsung
tersebar kepada seluruh masyarakat, tetapi hanya dikalangan terbatas.
Setelah para pemuda dan pejuang—terutama ex Heiho, Kaigun, dan
Romhusa— mendengar berita tersebut, mereka sepakat untuk
mengirimkan perwakilan untuk berunding bahwa masyarakat
Balikpapan mendukung Pemerintahan Republik Indonesia. Maka
munculah nama-nama Abdul Moethalib, Raden Achmad, Aminudin
Nata, Machmudin Nata, Siebold Mewengkang, M. Sjachli Achmad.
Mereka sepakat untuk mengibarkan bendera Merah Putih di kawasan
Pandansari, Karang Anyar, sebagai bentuk dukungan pada
Pemerintahan Republik Indonesia pada tanggal 13 November 1945.
Di Samarinda—kota yang didirikan pada tahun 1703 oleh PUA
28
Adong’ La Mohang Daeng Mangkona asal Bugis —berita kekalahan
Jepang atas Sekutu menjadi rahasia. Pemerintah Jepang sengaja
menutup-nutupi berita tersebut dengan menyita radio milik penduduk.
Namun, beberapa tokoh pergerakan yang terus mengikuti
perkembangan perang Asia Pasifik telah mengetahui bahwa Jepang
telah menyerah kalah. Atas kemenangan tersebut, Sekutu melakukan
penyebaran selebaran melalui pesawat udara yang isinya antara lain
agar pasukan-pasukan Jepang yang masih berkumpul atau bersembunyi
di hutan-hutan supaya keluar dan menyerahkan diri. Pembesar-
pembesar Jepang di Samarinda menyerahkan senjata-senjatanya kepada
para tokoh Indonesia AM Sangadji, Dr. Suwadji dan Dr. Suwondo.
Kekalahan Jepang disusul dengan kedatangan Tentara Sekutu di
Samarinda pada tanggal 16 September 1945. Disisi lain kemerdekaan
yang telah dicapai Indonesia sangat terlambat sampai di Samarinda.
Kira- kira Sebulan sesudah berita proklamasi di kumandangkan, rakyat
Samarinda baru menerima berita tersebut.
Sama hal nya yang terjadi di Sanga-sanga, yaitu daerah yang
dikuasai oleh Kutai Kertanegara. Setelah tentara Sekutu pada tanggal 11
September 1945 melucuti tentara Jepang, baru rakyat tahu bahwa
Sekutu resmi menduduki Sanga-sanga. Begitu juga berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Sudirin, seorang petugas
penerima berita dari stasiun radio Tentara Sekutu, baru diterima setelah
kurang lebih sebulan setelah proklamasi itu dikumandangkan di Jakarta.
411