Page 426 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 426
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
rakyat Dayak menginginkan Sultan mengambil alih kekuasan dari
tangan Jepang.
Sementara itu, para pemuda Dayak ynag berada di Sanggau juga
telah beberapa kali melakukan perlawanan terhadap Jepang yang telah
melanggar adat istiadat masyarakat dan berlaku kejam dan sewenang–
wenang. Peristiwa itu antara lain adalah peristiwa di desa Suak Garong
dan di desa Sekucing Lebai di daerah perkebunan kayu milik Jepang.
Peristiwa itu ditandai dengan beredarnya Mangkok Merah ke seluruh
masyarakat Dayak, yang membakar semangat rakyat Dayak. Peristiwa
Kunyil yang dipimpin Temenggung Madi adalah patriotisme melawan
33
Jepang, sehingga banyak tentara Jepang yang tewas.
Pada perkembangan selanjutnya, di Pontianak muncul lagi
organisasi-organisasi seperti GAPI (Gabungan Persatuan Indonesia)
pimpinan dr. Sudarso pada 18 Desember 1946, kemudian PBI
(Persatuan Buruh Indonesia ) yang dipimpinan S.H. Marpaung. Begitu
pula yang proses yang sama berlangsung di Singkawang. Wan Abbas
Mansyur, setelah menerima berita Proklamasi dari Ya’ Dundik, mengajak
teman-temannya untuk mendirikan TRI (Tentara Republik Indonesia).
Organisasi ini didirikkan terutama untuk merespon isu terkait dengan
etnis Tionghoa yang mengklaim bahwa Kalimantan akan diduduki
Tiongkok. Sementara itu, di sisi lain Belanda juga menekan mengancam
pimpinan TRI yang terpaksa harus berpindah-pindah tempat. TRI
akhirnya bubar karena sulitnya melakukan koordinasi antar-anggota.
Sebagian Anggota TRI mendirikan organisasi baru, Barisan
Pemberontakan Republik Indonesia (BPRI) yang di pimpin dr Salekan dan
Bero Mertosoetikno dan didukung oleh BPIKB pimpinan Ali Anyang.
Sementara itu di Sambas, meskipun berita tentang proklamasi
datang terlambat, semangat rakyat untuk menyambut kemerdekaan
Republik Indonesia tidak surut. Atas prakarsa dari para pejuang Sambas,
maka terbentuk organisasi PERBIS ( Persatuan bangsa Sambas) pada 23
Oktober 1945 dengan pimpinan H.Siraj Sood, Naim Razak, M. Kemad,
Umar Sood, dan U.A. Hamid. Tujuan dari PERBIS iniadalah menyatukan
dan menghimpun rakyat Sambas agar bersatu untuk mempertahankan
kemerdekaan republik Indonesia. Di samping PERBIS, juga berdiri Komite
34
Nasional Sambas.
Satu peristiwa yang mengharukan bagi rakyat Sambas dan
Kalimantan Barat secara umum, adalah seorang pejuang yang dengan
semangat dan keberanian luar biasa berusaha mengibarkan bendera
414