Page 431 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 431

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Pemerintah Republik Indonesia) terbentuk pada tanggal 1 Oktober 1945
                dengan berlokasi di sekolah rakyat di kampung Baharu Kota Baru.
                        Begitu juga halnya di Pagatan, sebuah kota yang sebagian besar
                penduduknya  adalah  suku  Bugis.  Sebagai  ungkapan  kegembiraan,
                rakyat Pagatan secara serentak mengibarkan bendera Merah Putih dan
                meneriakan  yel-yel  penolakan  terhadap  pemerintah  NICA  dan  segera
                mengadakan  rapat  umum  yang  dihadiri  oleh  para  pejuang  Pagatan.
                Rapat  tersebut  menghasilkan  satu  kesepakatan  untuk  membentuk
                Komite Nasional Indonesia Daerah Pagatan (KNI Daerah) yang dipimpin
                oleh  Andi  Ancong  dan    juga  membentuk  TKR,  Polisi  Militer,  pada
                tanggal 5 Oktober 1945, serta  BKR yang telah dibentuk lebih dulu pada
                tanggal 30 Agustus 1945.
                          Hal yang sama juga terjadi di Pangkalan Bun. Ketika pemerintah
                Jepang tiba-tiba menghilang, para pejuang dan tokoh masyarakat telah
                berunding  untuk  menyikapi  situasi.  Dari  perundingan  yang  bersifat
                rahasia  itu,  diputuskan  beberapa  hal  berikut:  (1)  Pemuka/tokoh
                masyarakat merupakan satu badan Perwakilan Rakyat dan mempunyai
                kekuasaan  tertinggi  ;  (2)  Pangeran  Arianingrat:  Kepala  Pemerintahan
                yang  akan  diangkat  oleh  Perwakilan  rakyat.  Dia  akan  memerintah  di
                bekas kerajaan Kota Waringin di bawah naungan Pemerintah Republik
                Indonesia yang berkedudukan di Pangkalan Bun. Semua pegawai yang
                ada, bersama seluruh anggota polisi, akan ditetapkan menjadi pegawai
                atau  pejabat  daerah;  (3)  Seluruh  badan  bentukan  Jepang,  seperti
                Kounan  Hokokudan,  Buei  Tai  Sintai  dan  Seinedan,  dijadikan  Badan
                Kelaskaran  Rakyat  penerus  perjuangan  bersenjata;  (4)  Menentukan
                waktu  pengoperan  pemerintahan  dari  kekuasaan  Jepang  atas  dasar
                                      46
                instruksi Pemerintah RI.
                        Dalam  rangka  melakukan  konsolidasi  perjuangan,  para  tokoh
                masyarakat di Pangkalan Bun mengadakan pertemuan pada tanggal 16
                dan 17 Oktober 1945. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 33 orang tokoh
                masyarakat dan pemuda yang melahirkan organisasi yang diberi nama
                KPRIM  (Komite  Penyokong  Republik  Indonesia  Merdeka)  dengan  H.M.
                Saleh  sebagai  kaetua.   Keesokan  harinya,  tanggal  18  Oktober  1945,
                                     47
                Ketua KPRIM beserta seluruh anggotanya mengibarkan bendera Merah
                Putih di Kantor Lanschap Kota Waringin di kota Pangkalan Bun. Sikap ini
                sebagai langkah awal dari kesepatan rakyat Pangkalan Bun. Selanjutnya,
                para  pemuda  tidak  tinggal  diam  segera  membentuk  Organisasi




                                                                                 419
   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435   436