Page 448 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 448
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
69
tour ke Nanga Serawai dan menawanya di Kota Baru. Dengan
keberhasilan para pejuang dalam merebut Nanga Pinoh, maka pada 10
November 1946 bendera Merah Putih berkibar.
Setelah Nanga Pinoh, Kapten Markasan dan para pejuang
berencana menyerang Belanda di Sintang. Pada tanggal 15 November
1946, Kapten Markasan, Saad Aim Taib membawa pasukan ke arah
Sintang melalui sungai, namun baru sampai di Kampung Kambut mereka
bertemu dengan pasukan Belanda berjumlah 4 Nirub bermotor.
Pertempuran tidak dapat dihindarkan lagi antara pasukan Kapten
Markasan dengan pasukan Belanda dengan persenjataan lengkap.
Pertempuran tidak seimbang itu akhirnya dimenangkan Belanda, dan
banyak korban di pihak para pejuang. Sisa dari pasukan Kapten
Markasan ada yang menyelamatkan diri mundur ke hutan dan ada pula
yang tertangap. Tidak berhenti di situ saja, Pasukan Belanda
melanjutkan lagi perjalananya ke Nanga Pinoh dan dapat merebut
kembali Nanga Pinoh setelah dipertahankan para pejuang sampai titik
darah penghabisan.
Demi memperjuangkan Kedaulatan Negara Republik Indonesia,
Sultan Jamaluddin sebagai pimpinan BOPMP menghimpun kekuatan
dari rakyat namun dia sadar bahwa kekuatan BOPMP tidak mungkin
sanggup melawan Belanda yang bersenjata lengkap. Untuk itu, Sultan
Jamaluddin bersama dengan Abang Patul pergi menemui Tjilik Riwut
yang ada di Kota Waringin Kalimantan Tengah, dan juga Kapten
Mulyono, untuk berkoordinasi dan merencanakan penyerangan
terhadap Belanda. Tjilik Riwut menyambut baik rencana Sultan
Jamaluddin dan akan mengirim MN 001 ke Nanga Pinoh. Tjilik Riwut
sebagai Komando MN 001 membagi strategi militernya menjadi dua,
yaitu sektor Timur di bawah pimpinan Kapten Mulyono dan dibantu
oleh Kapten Markasan dalam operasionalnya sehari –hari. Sektor Barat
dipegang oleh Ade Johan bermarkas di Sintang. Maka pada 9
November 1946 penyerangan dilakukan para pejuang dengan dibantu
laskar MN 001.
Sekarang kita ke Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Tentara
Sekutu yang berjumlah 250 orang personil datang ke Banjarmasin untuk
pertama kalinya pada tanggal 17 September 1945 di bawah pimpinan
Kolonel Robson. Kehadiran tentara Sekutu ternyata dibarengi oleh
tentara NICA yang berjumlah 100 orang personil yang dipimpin oleh
436