Page 128 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 128

Jika  kita  diminta  memilih  dari  empat  tipe  manusia  tersebut,
                 pada umumnya kita memilih nomor 4. Kita ingin menjadi manusia
                 tipe  “pejuang  mati-matian,”  yang  memiliki  sasaran  atau  tujuan
                 hidup, komitmen, dan mengerahkan segenap tenaga, pikiran, dan
                 apa pun yang kita miliki untuk meraihnya.
                     Kita  harus  memiliki  tujuan  dalam  menjalani  kehidupan  ini.
                 Tujuan atau visi hidup membuat kita berfokus dan berupaya untuk
                 meraih tujuan atau visi tersebut. Misalnya, seorang remaja ingin
                 menjadi  guru,  maka  ia  harus  belajar  dengan  serius  dan  disiplin
                 dalam  mengerjakan  banyak  hal  sehingga  kelak  ia  menjadi  guru
                 yang cerdas dan penuh disiplin. Ia tahu apa yan menjadi tanggung
                 jawabnya dan melakukan semua itu dengan penuh sukacita.

                     Kita juga harus menjadi manusia yang memiliki komitmen yang
                 tinggi terhadap apa yang telah kita sepakati atau rencanakan. John
                 C.  Maxwell  mengatakan  bahwa  komitmen  diawali  dari  hati,  diuji
                 oleh tindakan, dan membuka pintu prestasi. Komitmen tidak hanya
                 diucapkan dengan kata-kata, tetapi juga harus diwujudkan dalam
                 tindakan nyata. Orang yang berkomitmen pada umumnya menjadi
                 orang yang berprestasi karena ia berfokus pada apa yang ia kerjakan
                 dan teguh dalam pendirian sehingga apa pun yang menjadi godaan
                 atau hambatan akan dihadapinya dengan keteguhan hati.

                     Manusia baru merupakan seorang yang memiliki tipe “pejuang
                 mati-matian.”  Seorang yang  memiliki  sasaran atau  tujuan  hidup,
                 komitmen, dan terus berupaya untuk mewujudkan apa yang ia yakini
                 dan  percaya.  Pengorbanan  Yesus  Kristus  membuat  kita  menjadi
                 manusia yang baru. Kita bukan lagi manusia lama yang hidup sesuai
                 dengan  kehendak  hati  kita  dan  menikmati  godaan  atau  tawaran
                 dunia yang justru membuat kita hidup dalam dosa. Manusia baru
                 membuat  kita  harus  menjalani  kehidupan  yang  sesuai  dengan
                 kehendak Allah. Manusia baru membuat kita memiliki sasaran atau
                 tujuan hidup, yaitu menjadi anak-anak Allah yang taat dan setia
                 kepada-Nya.  Manusia  baru  membuat  kita  teguh pada  komitmen
                 sebagai pengikut Kristus, yaitu mengasihi Allah dan sesama yang
                 diwujudkan  dalam  perbuatan  nyata  dengan  berempati  kepada
                 sesama yang membutuhkan pertolongan kita. Hidup sebagai manusia


                 110    | Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD Kelas VI
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133