Page 69 - BAHAN AJAR BARU. (1)_Neat
P. 69

Urutan  kronologis  adalah  urutan  kehadian  menurut  urutan  waktu

                       kejadian.Peristiwa  yang  digambarkan  dalam  paragraf  diurut  menurut  tingkat
                       perkembangannya dari waktu ke waktu.Urutan tersebut dipakai pada tulisan naratif.

                       Contoh:
                       a.  Tepat pukul 08.00 upacara peringatan Hari Kemerdekaan dimulai.

                       b.  Bendera Merah Putih dikibarkan dengan diringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

                       c.  Kemudian mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah
                          gugur.

                       d.  Dua mahasiswa tampil untuk membaca teks Proklamsi dan Pembukaan Undang-
                          Undang Dasar 1945.

                       e.  Sesudah itu, rektor memberikan pidato sambutan tentang Proklamsi Kemerdekaan

                          Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
                       f.  Kira-kira pukul 10.00 upacara diakhiri dengan pembacaan doa.

                   3.  Urutan Klimaks dan Antiklimaks
                          Paragraf ini mula-mula menyebutkan pernyataan/kejadian biasa kemudian lambat

                       laun meningkat menjadi makin penting, makin menonjol/tegang, sampai pada yang
                       paling penting, paling menonjol/tegang. Kalimat terakhir merupakan pemyataan yang

                       paling  penting  dan  penting  dan  menjadi  klimaks  dari  serangkaian  pernyataan

                       sebelumnya. (lihat contoh (a) berikut). Hal yang sebaliknya bisa juga dilakukan, yaitu
                       paragraf  dimulai  dengan  pernyataan  yang  paling  penting  atau  paling  menonjol,

                       kemudian menyusul pernyataan-pernyataan lain yang kadar pentingnya makin kurang.
                       Kalimat terakhir merupakan antiklimaks dari pemyataan sebelumnya ( lihat contoh (b)

                       di bawah ini).

                       Contoh a:
                       a.  Pancasila ialah beberapa kali dirongrong.

                       b.  Beberapa kali falsafah Negara RI hendak diubah ataupun di preteli.
                       c.  Setiap usaha hendak mengubah dan mempreteli Pancasila temyata

                          gagal.

                       d.  Betapa pun usaha itu telah dipersiapkan dengan matang dan teliti, semuanya tetap
                          dapat dihancurkan.

                       e.  Memang Pancasila benar-benar sakti.
                       Contoh b:

                       a.  Kebahagiaan tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya uang yang dimiliki oleh
                          seseorang.



               64
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74