Page 25 - e-modul berbasis PBL
P. 25
E-Modul Fisika SMA Berbasis Problem Based Learning 2023
Sumber: youtube.com.
Video 2.1. Pembentukan Bayangan Lup untuk Mata Berakomodasi
Mata berakomodasi maksimum merupakan cara memandang objek dimana otot siliar bekerja
maksimum untuk untuk menekan lensa lup agar berbentuk secembung-cembungnya. Agar mata
berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat di titik depan mata. Pada gambar (a),
saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat pengamat (s =
Sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α. Pada gambar (b), seorang pengamat
menggunakan lup dimana benda diletakkan di antara titik O dan F (ruang I) dan diperoleh bayangan yang
terletak pada titik dekat mata pengamat (s’ = Sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar,
yaitu β, maka mata pengamat berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak
baca normal (Sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup berakomodasi
maksimum dapat dituliskan sebagai berikut. dimana:
M = perbesaran bayangan (kali)
Sn = jarak baca normal (25 cm)
f = jarak fokus lup (m)
Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat
menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan
mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks). Menggunakan lup dengan mata tak
berakomodasi dapat diperoleh bila benda diletakkan pada titik fokus lup (s = f). Perhatikan Video 2.2.
berikut ini.
Sumber: youtube.com.
Video 2.2. Pebentukan Bayangan Lup untuk Mata Tak Berakomodasi
Universitas Negeri Semarang 20