Page 26 - e-modul berbasis PBL
P. 26
E-Modul Fisika SMA Berbasis Problem Based Learning 2023
Mengamati benda dengan menggunakan lup dengan mata berakomodasi secara terus menerus
dapat melelahkan mata. Oleh karena itu, pengamatan juga dapat dilakukan dengan mata tak
berakomodasi, dengan benda harus diletakkan di titik fokus. Untuk mata tidak berakomodasi,
bayangan terbentuk di tak terhingga (s’ = ⁓) dan benda terletak di titik fokus (s = f) sehingga
perbesaran bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut.
dengan:
M = perbesaran bayangan (kali)
Sn = jarak baca normal (25 cm)
f = jarak fokus lup (m)
Untuk menghitung perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu dapat
dinyatakan dengan rumus:
dimana:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum (kali)
Sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup (m)
x = jarak mata berakomodasi (m)
MIKROSKOP
Mikroskop merupakan alat optik untuk melihat benda-benda kecil dengan perbesaran yang lebih
besar dari perbesaran lup (dapat mencapai lebih dari 100 kali lipat dari besar benda). Mikroskop
pertama kali ditemukan oleh Zacharias Janssen dari Belanda pada tahun 1590. Mikroskop terdiri dari 2
lensa. Lensa pertama dinamakan lensa objektif yang diletakkan sekat dengan benda yang akan
diamati. Sedangkan lensa kedua yang diletakkan dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa
okuler. Lensa okuler bertindak sebagai lup.
Secara garis besar komponen mikroskop terbagi menjadi bagian optik dan non-optik. Bagian optik
terdiri atas lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor. Sementara bagian non-
optik ada revolver, tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja kerja, lengan mikroskop, dan kaki
mikroskop. Berikut bagian optik pada mikroskop dan fungsinya yang harus Anda ketahui. Dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
Universitas Negeri Semarang 21