Page 63 - REVISI MODUL SISTEM SIRKULASI & SISTEM EKSKRESI KELAS XI_Neat
P. 63
sel-sel pipih tidak berinti yang mati/hampir mati), stratum granulosum (terdiri atas 3-5
lapisan sel-sel bergranula keratohialin), stratum spinosum (lapisan sel-sel spina/tanduk),
stratum basalis (lapisan sel yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan kulit di
bawahnya/dermis).
b) Dermis
Dermis tersusun dari dua lapisan jaringan ikat, yaitu lapisan papilar dan lapisan retikuler
• Lapisan papilar, merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast,
dan makrofag. Papila kulit ada yang menyerupai jari menonjol ke dalam lapisan
epidermis, mengandung banyak pembuluh darah, dan respetor sensor taktil
(sentuhan).
• Lapisan retikular , tersusun dari jaringan ikat iregular yang rapat, kolagen, dan serat
selastik. Pertambahan usia akan menyebabkan deteriorasi (penurunan mutu) pada
simpul kolagen dan serat elastik sehingga mengakibatkan pengeriputan kulit.
Lapisan dermis mengandung kelenjar keringat (grandula sudorifera) serta kelenjar minyak
(grandula sebaseus).
➢ Kelenjar keringat, dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekrin dan apokrin. Ekrin,
merupakan kelenjar keringan tubuler sederhana dan berpilin, tidak berhubungan
dengan folikel rambut, serta tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama pada dahi,
telapak tangan, dan kaki. Sekresi keringat dari kelenjar ini mengandung air yang
membantu pendinginan melalui penguapan untuk mempertahankan suhu tubuh,
Apokrin, merupakan kelenjar keringat yang besar dan bercabang dengan
penyebaran yang terbatas pada bagian tubuh tertentu, misalnya pada ketiak, areola
payudara, dan area genital. Sekresi dari kelenjar apokrin akan berbau karena
bakteri.
➢ Kelenjar sebasea, mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut.
Sebum berfungsi sebagai pelembut kulit, bakterisida, dan sebagai pertahanan
terhadap evaporasi.
c) Hipodermis
Hipodermis merupakan lapisan yang mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ
yang terdapat di bawahnya. Lapisan ini mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan
ujung saraf.
c. Fungsi kulit sebagai organ ekskresi
Proses pengeluaran kulit diatur oleh hipotalamus di otak. Hipotalamus menghasilkan
enzim bradikinin yang mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Kelenjar keringat
berupa pipa terpilin yang memanjang dari epidermis masuk ke bagian dermis. Pangka
kelenjarnya menggulung dan dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatetik.
Selanjutnya, dari kapiler darahkelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri dari
air dan ±1% larutan garam dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat
melalui saluran keringat ke permukaan kulit.
52