Page 14 - P5 SMPN 11 PLG KELAS VIII T.P 2024/2025
P. 14

( Selasa, 3 September 2024 )



                                     Sistem Pemilihan OSIS yang digunakan di sekolah

           Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) berubah se ap tahun. Untuk itu, pemilihan ketua OSIS dapat
           digelar pengurus OSIS tahun akademik sebelumnya dengan dihadiri siswa, guru, pembina OSIS, wakil kepala sekolah
           bidang kesiswaan, dan kepala sekolah.
           Ada beberapa jenis tata cara pemilihan ketua OSIS berdasarkan sistem pemilihan di sekolah. Sistem pemilihan ketua
           OSIS dapat berupa pemilihan umum (pemilu) langsung oleh siswa saja maupun dengan intervensi atau keterlibatan
           pihak sekolah.

           Tujuan Pemilihan Ketua OSIS
           Pada masa pemilihan ketua OSIS, para siswa belajar menggunakan hak pilih secara langsung, umum, bebas, dan
           rahasia. Pemilihan ketua OSIS juga mengajarkan prak k pemilihan yang jujur. Karena itu, pemilihan ketua OSIS juga
           menjadi bentuk prak k demokrasi di sekolah, diku p dari Menangkap Makna dalam Dinamika Pendidikan oleh Moh.
           Kurnia Dipraja.

           Sistem Pemilihan Ketua OSIS
           1. Pemilu Siswa
           Sistem pemilihan ketua OSIS dengan pemilu siswa mirip dengan pemilu presiden RI. Ada kotak suara, surat suara,
           kampanye monolog, kampanye dialog, serta pemaparan visi-misi dan program kerja.
           Pada tahap kampanye, para calon ketua OSIS diperkenalkan kepada seluruh siswa di sekolah dari kelas ke kelas. Se ap
           calon ketua OSIS dapat berorasi dengan durasi 3-5 menit di se ap kelas. Kemudian pada pemilihan, para siswa
           memilih calon ketua OSIS dengan menuliskan namanya di kertas suara.
           2. Pemilihan dengan Keterlibatan Sekolah
           Sistem pemilihan ketua OSIS dengan keterlibatan pihak sekolah lazimnya menentukan siswa-siswa yang eligible
           (berhak) untuk menjadi ketua OSIS beserta pengurus. Setelah itu, kepala sekolah, pembina OSIS, atau wakil kepala
           sekolah bidang kesiswaan dapat memilih ketua dan pengurus OSIS melalui penyelenggaraan pemilu siswa atau tanpa
           pemilu siswa.

           Pada prinsipnya, siapapun boleh dan dapat menjadi ketua OSIS serta pengurus. Seleksi dan keterlibatan sekolah
           dalam rangkaian pemilihan ketua OSIS dan pengurus lazimnya disebabkan karena mengingat tugas dan tanggung
           jawab pengurus OSIS cukup berat. Kegiatan, capaian, dan perilaku pengurus OSIS merupakan salah satu bagian dari
           citra baik sekolah yang harus dijaga.

           Tata Cara Pemilihan Ketua OSIS dengan Adil dan Benar di

           Lingkungan Sekolah


           Langkah dalam tata cara pemilihan ketua OSIS dengan adil dan benar di lingkungan sekolah.
           Berikut langkahnya:
           1. Pengajuan Pencalonan Ketua OSIS
           Pertama dalam pemilihan ketua OSIS, siswa diarahkan untuk tampil berani mengajukan diri
           sebagai calon ketua OSIS. Misalnya dalam sebuah Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS (LDK OSIS),
           peserta LDK OSIS mengajukan diri sebagai calon ketua OSIS
           2. Kampanye Calon Ketua OSIS
           Kedua, calon ketua OSIS diberikan kesempatan untuk berkampanye dalam upaya memperoleh
           pendukung melalui visi misi yang dibuat. Proses kampanye ini harus dilakukan tanpa ada
           kecurangan.
           Di sini siswa dilatih untuk bersikap jujur dan bersaing secara sehat karena pada hakikatnya
           begitulah etika berpolitik yang baik
           3. Program Kerja oleh Calon Ketua OSIS

           Selanjutnya siswa belajar untuk memberikan dukungan secara fair dengan menjadi tim sukses
           salah satu calon. Berdiskusi membuat program kerja yang akan dilaksanakan apabila calon yang
           didukungnya menang.
           4. Pemilu Pemilihan Ketua OSIS

           Langkah selanjutnya, siswa belajar untuk menggunakan hak pilihnya dengan memilih ketua OSIS
           secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Pemilu Ketua OSIS ini dapat diselenggarakan semirip
           mungkin dengan pemilihan umum baik Pilpres maupun Pilkada/Pilgub
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19