Page 22 - E-Modul Sistem Informasi Akuntansi dan Persamaan Dasar Akuntansi
P. 22

4. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)
                Prinsip akuntansi ini menjelaskan bahwa perusahaan yang telah

                didirikan tidak dimaksudnya untuk dilikuidasi (dibubarkan) dalam
                waktu dekat, tetapi perusahaan tersebut diharapkan mampu
                bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Hadirnya prinsip ini

                menandakan bahwa dalam suatu perusahaan ada beberapa hal
                yang membutuhkan penyesuaian terhadap kesinambungan usaha

                tersebut. Misalnya, PD Jaya Abadi ketika baru berdiri membeli
                mesin produksi, setelah berjalan 5 tahun mesin produksi tersebut
                pasti mengalami penurunan fungsi. PD Jaya Abadi dapat

                memperlakukan mesin produksi tersebut dengan cara disusutkan
                agar tidak mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

                Hal ini-lah yang menandakan kesinambungan usaha bahwa antara
                waktu membeli mesin produksi dalam keadaan baru tidak akan
                sama lagi (mulai dari harga jual dan fungsinya) ketika sudah

                digunakan selama 5 tahun.

            Selanjutnya ada beberapa prinsip lain menurut Leo Bima dalam

            website Ruang Guru yaitu seperti dijelaskan dibawah ini:

            1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
                Prinsip akuntansi yang menjelaskan bahwa harus adanya kegiatan

                pencatatan        terhadap      biaya     yang dikeluarkan.           Jadi    perlu
                menghitung seluruh transaksi keuangan ketika memperoleh

                barang, jasa, atau hal lainnya. Misalnya seperti ketika membeli
                barang dagang, maka tidak hanya harga perolehan barang
                tersebut saja yang dihitung akan tetapi biaya lain seperti biaya

                angkut, asuransi, dan biaya penyerta lainnya juga perlu dihitung.
            2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

                Pendapatan (revenue) merupakan suatu aliran harta yang masuk
                berasal dari penjualan barang atau jasa. Prinsip akuntansi ini
                mengharuskan mencatat harta sebagai suatu pendapatan.

                Contohnya ketika memperoleh pembuatan desain undangan
                sebesar Rp2.000.000, maka nominal tersebut selain diakui sebagai

                harta juga harus dimasukkan pencatatannya sebagai pendapatan.






                                                       12
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27