Page 60 - herbarium book-ainul dzakina
P. 60
A . P e n g e r t i a n S p e r m a t o p h y t a
A. Pengertian Spermatophyta
Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang memiliki ciri khas
berupa organ biji sebagai alat reproduksi generatif (Qomah et
al., 2015). Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan
di dalamnya mengandung calon individu baru. Spermatophyta
adalah jenis tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta), memiliki
batang, akar, dan daun sejati (Kormophyta).
Sebutan lain untuk tumbuhan berbiji antara lain:
1. Anthophyta (tumbuhan berbunga)
2. Phanerogame (tumbuhan yang perkawinannya terlihat)
3. Embriophyta siphonogama (tumbuhan yang berlembaga dan
perkawinannya melalui pembuluh).
r
i
c
B. Ciri-ciri Umum
B
i
C
m
-
i
r
i
m
.
U
u
Tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri umum tertentu sebagai berikut:
1. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang
dihasilkan oleh bunga atau runjung (strobilus). Setiap biji
mengandung bakal tumbuhan yaitu embrio. Setelah bertunas,
embrio tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
2. Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur melalui
tabung/buluh serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan
berbiji. Oleh karena itu, spermatophyta disebut juga
Embryophyta shiponogoma.
3. Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang terdiri dari
xylem yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari
tanah serta floem yang berfungsi untuk mengangkut bahan
makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
4. Tumbuhan berbiji memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting
untuk fotosintesis. Adapun beberapa spesies tumbuhan berbiji
tidak memiliki klorofil sehingga bersifat parasit. Ada juga yang
bersifat karnivor, misalnya Nepenthes sp. (kantong semar).
5. Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan
berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai.
Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof.
6. Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian
yang sangat bervariasi.
Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu
habitus pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara;
habitus perdu, misalnya mawar, kembang merak,
47