Page 4 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 4
12/20/2020 Menggusur Kedung Ombo
Sebelum 1989, penduduk di bawah pimpinan Djaswadi menuntut ganti rugi tanah
tak jauh dari wilayah yang bakal menjadi waduk. "Tanah harus diganti tanah,"
ucap Djaswadi. Gubemur Jawa Tengah Ismail mengalah. Mereka diizinkan
menempati hutan Perhutani, yang kini menjadi Kedungmulyo dan Kedungrejo,
dengan hanya membayar Rp 200 per meter persegi.
Tapi tak semua sepakat. Penduduk lain di bawah pimpinan Mbah J enggot
menolak karena lahan di Kedungrejo (105 hektare) dan Kedungmulyo (253
hektare) tidak seluas tanah milik mereka yang tenggelam. Mereka memilih
bertahan. Seiring dengan air meninggi, mereka berpindah ke area green belt. Aksi
Mbah Jenggot membuat penduduk lain yang telah menerima ganti rugi menuntut
pemerintah meninjau ganti rugi.
Masyarakat Kedung Ombo sepakat meminta ganti rugi sebesar Rp 13.500 per
meter persegi. Angka ini masih jauh di bawah harga yang dipatok Mbah Jenggot:
Rp 20 ribu per meter persegi. Kisruh ini membuat peresmian yang dijadwalkan
April mes ti ditunda karena masalah ganti rugi lahan. N amun Ismail
membantahnya. "Soal peresmian itu menyangkut kelengkapan fasilitas, seperti
jalan ke PLTA-nya," ujamya.
Konflik Masyarakat dan Pembangunan Pembebasan Lahan Penggusuran
read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Farsip%2F162117%2Fmenggusur-kedung-ombo 3/3

