Page 26 - MODUL Membangun Integritas Sikap AnKor
P. 26

MEMBANGUN INTEGRITAS SIKAP ANTI KORUPSI

                                                        Kegiatan Belajar

                                                                3



                                 Berintegritas Dengan Menjauhi Konflik Kepentingan


                  Mengenali dan Menjauhi Konflik Kepentingan

                  Tindak pidana korupsi (tipikor) dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah
                  konflik kepentingan (conflict of interest). Jika tidak ditangani dengan baik, konflik kepentingan
                  dapat menyebabkan korupsi dan menimbulkan kerugian bagi negara. Melalui tulisan ini, mari kita
                  mengenal apa pengertian konflik kepentingan dan cara mencegahnya.

                  Konflik  kepentingan  dapat  didefinisikan  sebagai  situasi  di  mana  pejabat  publik  memiliki
                  kepentingan  pribadi  atau  kepentingan  lainnya  yang  memengaruhi  atau  terlihat  memengaruhi
                  kinerja jabatan publiknya yang seharusnya objektif dan imparsial. Dalam definisi ini, seharusnya
                  seorang pejabat tidak bias dalam mengambil keputusan, melakukan pekerjaannya secara utuh tanpa
                  terbagi atau dipengaruhi kepentingan lainnya.

                  Pengertian  konflik  kepentingan  tercantum  pada  Undang-undang  30  Tahun  2014  tentang
                  Administrasi Pemerintahan Pasal 1 ayat (14) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan
                  Reformasi  Birokrasi  No  37  Tahun  2012  tentang  Pedoman  Umum  Penanganan  Konflik
                  Kepentingan, yang dimaknai sebagai: "kondisi Pejabat Pemerintahan yang memiliki kepentingan
                  pribadi  untuk  menguntungkan  diri  sendiri  dan/atau  orang  lain  dalam  penggunaan  Wewenang
                  sehingga dapat mempengaruhi netralitas dan kualitas Keputusan dan/atau Tindakan yang dibuat
                  dan/atau dilakukannya".

                  Sementara pada Peraturan Menpan RB No. 12/2016, makna konflik kepentingan adalah: “Situasi
                  di mana Penyelenggara negara memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap
                  setiap  penggunaan  wewenang  sehingga  dapat  mempengaruhi  kualitas  keputusan  dan/atau
                  tindakannya”.

                  Konflik kepentingan bisa menjadi penyebab atau akibat dari korupsi. Misalnya dalam beberapa
                  kasus,  konflik  kepentingan  berawal  berawal  dari  pemberian  gratifikasi  atau  suap  yang  bisa
                  memengaruhi penilaian atau keputusan pejabat. Ketika keputusan diambil akibat pemberian tadi,
                  maka pelanggaran telah terjadi.

                  Konflik kepentingan juga bisa terjadi dalam bentuk lain. Misalnya penggunaan aset mobil dinas
                  untuk kepentingan pribadi seperti mudik hari raya, menyebarkan informasi rahasia perusahaan
                  untuk  keuntungan  pribadi,  pemberian  akses  khusus  kepada  pihak  tertentu,  atau  menentukan
                  besaran gaji atau remunerasi diri sendiri karena memang memiliki kemampuan untuk itu


                  Konflik  kepentingan  (Conflict  of  Interest)  sering  kali  menjadi  masalah  yang  memicu  praktik
                  korupsi  di  Indonesia.      Pejabat  publik  yang  memegang  jabatan  seringkali  menghadapi  situasi

                  Membangun integritas sikap anti korupsi-Materi 1,2,3                                    24
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31