Page 98 - E-BOOK by Yosi Dwi Anggreni, S.Pd.Gr
P. 98

Posisi kesetimbangan benda m adalah posisi ketika pegas belum ditarik atau
                      ditekan yaitu posisi a, c, dan e. Pada posisi kesetimbangan, simpangan y = 0 besarnya

                      gaya pegas Fp = - k.y = 0. Jika  benda m ditarik oleh gaya F sejauh A ke bawah (posisi
                      b)  maka simpangan  y = + A ( tanda + karena gaya tarikkan F searah dengan gaya

                      gravitasi bumi), maka gaya pegas Fp = -k. y = -k. A ( tanda – menunjukkan gaya

                      pemulih  pada  pegas  mengarah  keatas).  Pada  kondisi  ini  gaya  pemulih  berlawanan
                      dengan  arah  tarikkan  dan  gaya  gravitasi  bumi.  Ketika  tarikkan  gaya  F  dilepaskan

                      benda m akan kembali pada posisi kesetimbangan, y = 0. Namun gaya F pada benda
                      m  masih  bekerja  sehingga  pegas  tertekan  sejauh  A  ke  atas  (posisi  c)  sehingga

                      simpangan  y = -A ( tanda -  karena gaya tarikkan F  berlawanan arah dengan gaya

                      gravitasi bumi) dan gaya  pegas F = -k.y = -k. –A = k. A (tanda + menunjukkan gaya
                      pemulih pada pegas mengarah ke bawah).

                               Benda m dikatakan melakukan satu kali getaran apabila pegas telah kembali
                      ke posisi semula Berdasarkan gambar 20, 1x getaran pegas yaitu posisi b-c-d-e-f. Gaya

                      pegas sebagai gaya pemulihlah yang menyebabkan benda bergerak bolak-balik di titik

                      kesetimbangan dalam waktu tertentu.
                               Berdasarkan hukum hooke diketahui gaya yang diberikan sebanding dengan

                      pertambahan panjang benda, sehingga didapatkan rumusan gaya pemulih:


                                            F P =  – k . x
                                                                                                Pers. 1
                                            F P =  – k . y




                                Tanda  minus  menunjukkan  bahwa  gaya  pemulih  selalu  pada  arah  yang

                      berlawanan dengan simpangannya. Jika Anda gabungkan persamaan di atas dengan
                      Hukum II Newton, maka diperoleh persamaan berikut.


                                   F =  – k . y = m . a

                                  maka
                                                    - k ∆y
                                                a =

                                                      m                                          Pers. 2









      GETARAN HARMONIS                                                                                      88
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103