Page 260 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 260
TEKNIK PENYUSUNAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010
TENTANG
PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN
REPUBLIK SINGAPURA TENTANG PENETAPAN GARIS BATAS
LAUT WILAYAH KEDUA NEGARA DI BAGIAN BARAT
SELAT SINGAPURA, 2009
(TREATY BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE
REPUBLIC OF SINGAPORE RELATING DELIMITATION OF THE
TERRITORIAL SEAS OF THE TWO COUNTRIES IN THE WESTERN
PART OF THE STRAIT OF SINGAPORE, 2009)
Jika dalam perjanjian atau persetujuan internasional, bahasa
Indonesia tidak digunakan sebagai teks resmi, nama perjanjian atau
persetujuan ditulis dalam bahasa Inggris dengan huruf cetak miring,
dan diikuti oleh terjemahannya dalam bahasa Indonesia yang diletakkan
di antara tanda baca kurung.
Contoh:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2009
TENTANG
PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST
TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME
(KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA–BANGSA MENENTANG
TINDAK PIDANA TRANSNASIONAL YANG TERORGANISASI)
B. PEMBUKAAN
Pembukaan UU terdiri atas Frasa “DENGAN RAHMAT TUHAN
YANG MAHA ESA”, Jabatan Pembentuk Peraturan Perundang-undangan,
Konsiderans, Dasar Hukum, dan Diktum.
1. Frasa “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA”
Pada pembukaan UU sebelum nama Jabatan Pembentuk
Peraturan Perundang–undangan dicantumkan Frasa “DENGAN RAHMAT
TUHAN YANG MAHA ESA” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
yang diletakkan di tengah marjin yang mencerminkan bahwa rumusan
UU yang dibentuk tersebut dipenuhi oleh Rahmat Tuhan yang Maha Esa.
245
dpr.go.id