Page 26 - BUKU KENDARAAN BERMOTOR LISNAS AGUS HERMANTO
P. 26

Dr. Agus Hermanto


                   terlepasnya ikatan tanah atau sedimen dengan beberapa mineral/logam,
                   sehingga logam tersebut dapat mencemari lingkungan.
                        Dari paparan diatas, permasalahan polusi udara akibat emisi
                   kendaraan bermotor sudah mencapai titik yang cukup mengkhawatirkan
                   terutama di kota-kota besar.  Tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan
                   bermotor di kota-kota besar di Indonesia tidak dapat dihindarkan yaitu
                   berkisar 8%-12% (persen) pertahun. Bahkan menurut data dari Gaikindo
                   pertumbuhan pasar penjualan kendaraan baru naik antara 10%-30% pada
                   tahun 2018 .   Melihat permasalahan tersebut maka sudah menjadi suatu
                             14
                   keharusan bagi industri kendaraan bermotor di Indonesia untuk segera
                   menciptakan  kendaraan  bermotor  yang  ramah  lingkungan  dan  hemat
                   bahan bakar di masa mendatang.
                        Isu mengenai dampak lingkungan  akibat transportasi ini pada
                   dasarnya merupakan isu yang telah muncul sejak ditemukannya kendaraan
                   bermotor  yang  menggunakan  bahan  bakar  fosil.    Data  lingkungan  yang
                   ada  menunjukkan  bahwa  sektor  transportasi  umumnya  berkontribusi
                   sekitar  23%  (persen)  dari  emisi  gas  CO  (carbon monoxide/greenhouse
                   gas) dan tumbuh lebih cepat dari penggunaan energi di sektor lainnya.
                   Perkembangan  jumlah  kendaraan  bermotor  di  perkotaan  yang  sangat
                   pesat diduga terkait dengan kecenderungan terjadinya urban sprawl yang
                   tidak diikuti dengan penyediaan sistem angkutan umum yang memadai
                   sehingga menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan
                   pribadi.
                        Berbagai  studi  yang  ada  menuding  bahwa  transportasi  yang
                   tidak terkendali telah mengakibatkan penurunan kualitas kehidupan
                   perkotaan seperti menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, buruknya
                   kualitas  udara  perkotaan,  meningkatnya  korban  kecelakaan  lalulintas,
                   meningkatnya  tekanan  kejiwaan  akibat  kemacetan  dan  berkurangnya
                   aktivitas  fisik  seseorang  karena  lebih  banyak  di  kendaraan.    Berbagai
                   dampak  lingkungan  yang  muncul  akibat  aktivitas  transportasi  tersebut
                   telah  mendorong  munculnya  gerakan  untuk  mengembangkan  suatu
                   sistem  transportasi  yang  lebih  ramah  lingkungan  yang  dikenal  sebagai
                   transportasi berkelanjutan (sustainable transport).
                        Transportasi  berkelanjutan  merupakan  sebuah  konsep  yang
                   dikembangkan sebagai suatu  antithesis  terhadap kegagalan kebijakan,


                   14  https://www.gaikindo.or.id/indonesian-automobile-industry-data/

                   20           KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK NASIONAL
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31