Page 25 - BUKU KENDARAAN BERMOTOR LISNAS AGUS HERMANTO
P. 25

BAB III KONSEP GREEN TRANSPORTATION



                            RANSPORTASI  adalah  salah  satu  aktivitas  manusia  yang
                            menyebabkan  terjadinya  polusi  udara.  Penduduk  Indonesia
                            membakar  setidaknya  584  juta  barel  BBM  setiap  tahunnya
                            untuk  transportasi.  Hasil  pembakan  ini  telah  memberikan
                 Tkontribusi  yang  signifikan  terhadap  produksi  CO  sehingga
                                                                      2
                  menjadikan  Indonesia  menempati  urutan  ke  15  dari  negara-negara
                  “penyumbang” CO  terbanyak didunia karena indonesia telah memproduksi
                                 2
                  CO  sebesar 310 juta ton pertahun.
                    2
                      Polutan  (Bahan  pencemar)  yang  terdapat  di  dalam  senyawa  gas
                  buang  kendaraan  bermotor  antara  lain  adalah  karbon  dioksida  (CO ),
                                                                             2
                  karbon  monoksida  (CO),  berbagai  senyawa  hidrokarbon  (HC),  berbagai
                  oksida  nitrogen  (NOx),  dan  sulfur  (S0x),  dan  particular  debu  termasuk
                  timbel (PB). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organic,
                  dilepaskan  keudara  karena  adanya  penguapan  dari  sistem  bahan  bakar.
                  Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung didalam gas
                  buang kendaraan bermotor dapat berubah karena terjadinya suatu reaksi,
                  misalnya dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antara senyawa-
                  senyawa tersebut satu sama lain.
                      Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat itu
                  juga di lingkungan jalan raya, dan ada pula yang berlangsung lambat. Reaksi
                  kimia di atmosfer mengubah nitrogen monoksida (NO) yang terkandung di
                  dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen monoksida (NO )
                                                                              2
                  yang lebih reaktif, dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan
                  senyawa hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain yang dapat
                  menyebabkan  hujan  asam.  Smog   fotokimia  berbahaya  bagi  kesehatan
                                              13
                  manusia karena menyebabkan kesulitan bernapas pada penderita asma,
                  batuk-batuk pada anak-anak dan orangtua, serta berbagai ganguan sistem
                  pernapasan, serta visibilitas.
                      Salah satu reaksi fotokimia NO  dan HC dapat menghasilkan ozon
                                                 X
                  (O ), Laporan bank dunia menyatakan bahwa konsentrasi ozon yang tinggi
                    3
                  (>120 ug/m3) selama 8 jam atau lebih menyebabkan serangan jantung dan
                  ganguan  pada  pernapasan.  Emisi  gas  buang  kendaraan  bermotor  juga
                  cenderung membuat kondisi tanah dan air menjadi asam. Pengalaman di
                  negara maju membuktikan bahwa kondisi seperti ini dapat menyebabkan
                  13    Istilah “smog” pertama kali dikemukakan oleh Dr. Henry Antoine Des Voeux pada tahun 1950 dalam karya
                     ilmiahnya “Fog and Smoke”, dalam pertemuan di Public Health Congress. Pada 26 Juli 2005, surat kabar
                     London, Daily Graphic mengutip istilah ini “[H]e said it required no science to see that there was something
                     produced in great cities which was not found in the country, and that was smoky fog, or what was known as
                     ‘smog.’”

                                                                            19
                                POKOK-POKOK PEMIKIRAN Dr. AGUS HERMANTO
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30