Page 143 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 143

dari senayan untuk indonesia

                 “Kami akan mengundang dan mempertanyakan hasil
            rapat menko perekonomian dan menteri terkait sehingga

            soal impor beras tidak menjadi polemik berkepanjangan,”
            kata  Hamdhani dalam  Dialektika Demokrasi bertajuk

            “Polemik Impor Beras” di Media Center DPR, Kompleks
            Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 20 September 2018.

                Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu
            menilai kebijakan impor beras dilakukan karena kebutuhan

            yang sangat mendesak. Menurut Hamdhani, selain
            mengantisipasi datangnya musim hujan dan serangan

            hama, impor beras juga dilakukan untuk menjaga stok
            pangan tetap terkendali, serta supaya tidak terkena inflasi.

            Terlebih lagi, lanjut Hamdhani, data Kementerian Pertanian
            menyatakan lahan-lahan  sudah semakin menyusut. Hanya

            saja, Hamdhani berpandangan, impor beras seharusnya
            dilakukan saat masa panen selesai. Menurut dia, impor

            pangan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan stok
            pangan ke depan dan agar tidak ada spekulan yang bermain.

            “Jadi impor masih sangat diperlukan,” ungkapnya.
                Mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Rizal

            Ramli berpendapat tidak ada alasan yang mendesak bagi
            pemerintah untuk melakukan impor beras saat ini. Rizal

            mengaku tidak antiimpor, namun impor beras  seharusnya
            bisa dicegah kalau saja pemerintah mampu menyiapkan stok




             112
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148