Page 138 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 138

dari senayan untuk indonesia
 perpanjangan dari UU Pemilu tidak bisa menduduki
 posisi lebih tinggi dari UU. Hal ini juga pernah disepakati   Anggota Komisi II DPR Henry Yosodiningrat

 oleh pemerintah, DPR dan Bawaslu, bahwa PKPU   mengatakan perbedaan pendapat antara pemerintah,
 harus sesuai dengan UU yang ada.  DPR, partai politik dan pengawas pemilu soal PKPU

 Komisioner Bawaslu RI Rahmat Bagja  mengaku   20/2018 yang melarang mantan narapidana korupsi
 lembaganya sudah memberikan peringatan   menjadi    caleg  memang  masih  berlanjut.  Kontra

 kepada KPU agar tidak memuat ketentuan   PKPU tersebut adalah Pasal 240 Ayat 1 Huruf
 yang tertuang dalam Pasal 7 Ayat (1) Huruf   g UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu

 h PKPU 20/2018. Peringatan itu  sudah   yang menyatakan bahwa seorang mantan
 disampaikan Bawaslu sejak PKPU masih   narapidana yang telah menjalani masa boleh

 dalam bentuk draf. Kala itu, Komisi II   mencalonkan diri selama yang bersangkutan
 DPR dan Kemenkumham juga bersikap   mengumumkan pernah berstatus sebagai

 yang sama dengan Bawaslu.  narapidana kepada publik.
                “Yang tidak diperkenankan adalah
            bandar narkoba dan kejahatan seksual

            anak,” ujar Henry dalam diskusi
            tersebut.

                Selain UU, penolakan terhadap
            PKPU       itu   juga    mengacu      pada

            putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang
            memperbolehkan mantan napi koruptor maju

            sebagai caleg di Pemilu 2019. Dengan adanya
            putusan MK tersebut maka sudah selesai

            perdebatan antara DPR dan pemerintah.
            PKPU sebagai perpanjangan dari UU Pemilu

            tidak  bisa  menduduki  posisi  lebih  tinggi

             106
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143