Page 154 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 154

dari senayan untuk indonesia

                Sosok yang karib disapa Stanley itu mengatakan bukan
            menjadi kewenangan Dewan Pers untuk menertibkan

            media sosial.  Publik harus memahami bahwa produk
            pers hanya boleh dibuat oleh lembaga berbadan hukum,

            memiliki alamat jelas dan penanggung jawab.  Dengan
            demikian, ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban

            ketika terjadi  persoalan.
                “Kalau media sosial, tidak ada. Jadi berbeda produk

            jurnalistik dengan produk medsos,” kata Stanley.
                Dewan Pers hanya berwenang atas media-media yang

            terdaftar resmi di lembaganya. Kewenangan yang dimiliki
            bukan menjadikan Dewan Pers sebagai hakim dalam

            persoalan-persoalan yang timbul karena karya jurnalistik.
                “UU memang tidak mengamanatkan demikian,”

            ungkap Stanley.
                Dewan Pers lewat Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2018

            mengimbau  media massa mendeklarasikan diri bekerja
            untuk  kepentingan  publik  dan  mundur  dari  pers  ketika

            ikut kompetisi politik. Menurut Stanley, pernyataan sikap
            komunitas pers di Bengkulu pada Hari Pers Nasional

            2014 menjadi pegangan bahwa pers Indonesia harus jadi
            wasit dan pemberitaan yang adil, pengawas yang teliti dan

            seksama terhadap pelaksanaan pemilu.






             124
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159