Page 69 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 69

dari senayan untuk indonesia



























                          Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Golkar Deding Ishak dalam
                          diskusi Dialektika Demokrasi: ‘Di Balik Rekomendasi 200 Mubalig’ di
               Biro Humas   Media Center DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 24 Mei 2018.
              Pemberitaan
                  DPR RI

                Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN)  Syarif

            Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan tradisi
            mubalig di Indonesia tumbuh secara alami dan natural.

            Menurutnya, sebutan itu diberikan masyarakat kepada
            perseorangan berdasarkan perbuatan mereka seperti
            menyampaikan kebaikan. “Makanya, ketika ada rilis 200

            mubalig, wajar gaduh karena dari dulu sebutan ustaz,
            khatib,  mubalig,  tidak  pernah  lahir  dari  negara.  Mereka
            yang mendapat sebutan mubalig rata-rata selain dinilai

            saleh, juga memiliki pesantren dan masjid.  Mereka adalah
            mubalig yang tinggal di sekitar masyarakat,” kata Adi.



              32
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74