Page 77 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 77
BAB II
Dr. Fadli Zon, M.Sc
MENGUATNYA PERAN PARLEMEN
DAN KEBUTUHAN REFORMASI PARLEMEN
peningkatan 70% pada mereka yang memenuhi
syarat untuk mendaftar untuk memilih. Meskipun ini
merupakan kemajuan yang signifikan, hanya sekitar
seperempat dari populasi orang dewasa (21 tahun ke
atas) yang dapat mendaftar untuk memilih.
The Representation of the People Act 1918
menunjukkan kemajuan paling signifikan dalam hak
pilih Parlemen. Semua kualifikasi pemungutan suara
sebelumnya dicabut dan hak pilih laki-laki universal
ditetapkan berdasarkan tempat tinggal, dan bukan pada
kepemilikan properti. Wanita di atas 30 tahun yang
memenuhi syarat untuk pemungutan suara pemerintah
daerah atau, jika menikah, suami mereka memenuhi
syarat untuk pemungutan suara pemerintah daerah,
dapat mendaftar untuk memilih dalam pemilihan
parlemen untuk pertama kalinya. Undang-undang
1918 juga memperkenalkan pemungutan suara yang
tidak memberikan hak pilih bagi militer untuk pertama
kalinya. Setelah UU 1918, 74% dari populasi orang
dewasa dapat mendaftar dalam pemilihan Parlemen.
Hak pilih orang dewasa secara universal pertama kali
dicapai di Inggris pada tahun 1928. The Representation of the
People (Equal Franchise) Act 1928 memberi pria dan wanita
hak untuk memilih dalam pemilihan parlemen dengan dasar
67 DPR RI