Page 46 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 46

KEPENTING AN NASIONAL D AN A GEND A PEMBANGUNAN


                   selama pandemi  Covid-19. Dari jumlah  itu,  sebanyak  35,2% responden
                   beralasan kekurangan uang untuk membiayai produksi.
                      Data  lainnya,  sebanyak  30,2% responden menutup  usaha  karena
                   permintaan atas barang yang mereka jual menurun drastis. Kemudian,
                   27,5% menutup  usahanya karena regulasi pemerintah,  seperti terdampak
                   kebijakan  PPKM. Ada pula 4,9% responden menutup  usahanya karena
                   kesulitan  mengakses keuangan  internal. Lalu,  2,2%  responden beralasan
                   kesulitan mengakses bahan baku.
                      Catatan penting lain dari struktur KUMKM yang harus menjadi perhatian,
                   menurut Rachmat Gobel, kenyataan bahwa sebagian besar usaha perorangan
                   atau mikor ini ada di sektor pertanian atau agrikultur, baik sebagai petani dan
                   nelayan ataupun peternak. Berdasarkan proporsi tenaga kerja, sekitar 30%
                   ada di sektor ini. Menjadi sangat penting untuk memperhatikan kemajuan
                   dari sektor agrikultur ini. Upaya meningkatkan kemajuan di bidang usaha
                   ini tidak hanya mampu berkontribusi mengatasi ketimpangan, sekaligus
                   juga akan memperkuat ketahanan pangan.
                      Atas realitas  itulah,  Rachmat Gobel selalu menyuarakan agar sektor
                   KUMKM dan agrikultur lebih  mendapat perhatian dari kebijakan
                   pemerintah.  Keduanya adalah  kunci  bagi  Indonesia dalam  memperkuat
                   fondasi perekonomian nasional untuk menghadapi berbagai tantangan,
                   apalagi dalam upaya mewujudkan  visi Indonesia Emas 2045 atau 100 Tahun
                   Indonesia merdeka yaitu menjadi salah satu Negara Maju di pentas dunia.
                      Dari berbagai persoalan yang dihadapi  KUMKM saat ini,  apalagi
                   sepanjang  pandemi  Covid-19,  makin  menunjukkan,  perlunya  perbaikan
                   kualitas kebijakan agribisnis dan UMKM. Kebijakan harus lebih fokus, dan
                   terkoordinasi  dengan  lebih  baik.  Intervensi  dan  insentif  dari  pemerintah
                   harus lebih kuat terutama untuk meningkatkan akses sektor ini terhadap
                   upaya perbaikan proses  produksi—termasuk teknologi--, pasar, keuangan
                   dan manajemen usaha.
                      “Ibarat orkestra, sektor agrikultur  dan  KUMKM membutuhkan  dirigen
                   yang mampu memadukan setiap gerak  dengan sektor terkait, tidak hanya
                   instansi pemerintah, tapi juga berbagai asosiasi pelaku usaha,” kata Rachmat
                   Gobel.
                      Inilah yang selalu menjadi perjuangan Rachmat Gobel sebagai anggota
                   dan Wakil Ketua DPR RI/Korinbang. Menyuarakan berbagai hambatan yang
                   dihadapi rakyat di lapangan, dan mendorong pemerintah sebagai lembaga
                   eksekutif untuk meningkatkan efektivitas kebijakan untuk memberi solusi
                   bagi peningkatan kualitas ekonomi masyarakat secara luas. (*)




                                                      28
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51