Page 166 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 166
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI
“Adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama, mulai dari
Pemprov, Pemkab/Kota, perguruan tinggi, tokoh masyarakat
dan LSM untuk bersinergi membangun fondasi dan iklim yang
kondusif bagi berkembangnya ekonomi kerakyatan untuk
menjadi motor utama pembangunan Gorontalo,” kata Kader
Partai NasDem ini.
Dalam semangat membangun sinergi itulah, dalam setiap
kunjungan kerjanya sebagai anggota DPR RI dan sekaligus
sebagai Wakil Ketua DPR RI/Korinbang, Rachmat Gobel tidak
pernah lelah turun ke berbagai pelosok Gorontalo, menyerap
aspirasi rakyat, melakukan koordinasi dengan berbagai
kalangan untuk merumuskan solusi, agar masyarakat di
kawasan ini bisa mengejar ketertinggalannya saat ini.
Sejarah dan Demografi Gorontalo
Sebelum era kolonial, wilayah Gorontalo tercatat sebagai
daerah yang sudah maju dan terdepan, di kawasan Sulawesi
dan Indonesia Timur. Waktu itu, Gorontalo dikenal sebagai
salah satu pusat perdagangan dan pendidikan bagi daerah
sekitar, seperti: Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli,
Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng), sampai ke Sulawesi
Tenggara. Bahkan, kawasan kota Gorontalo yang telah berdiri
lebih 400 tahun lalu, tercatat sebagai satu diantara kota
tertua yang ada Sulawesi, disamping Makassar, Pare-pare dan
Manado.
Tatanan kehidupan masyarakat yang penuh semangat,
pekerja keras, demokratis dan terbuka terhadap dunia luar,
serta ditunjang lokasinya yang strategis, adalah modal utama
rakyat Gorontalo untuk mencapai kemajuan di masa itu.
Kehidupan mereka telah diatur menurut hukum adat
ketatanegaraan tersendiri. Hukum adat ini masih berlaku
sampai saat ini, sehingga Gorontalo termasuk salah satu dari
19 wilayah adat yang ada di Indonesia.
144