Page 308 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 308
SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL
masih sulit mendapat pembiayaan dari bank, karena berbasis
agunan.
Namun, masalahnya adalah bersamaan dengan
berkembangnya bisnis fintech ada pihak-pihak yang
mengambil kesempatan untuk bergerak secara ilegal.
Perusahaan mereka tidak terdaftar di OJK, tetapi menawarkan
pinjaman. Pada umumnya, pembiayaan fintech ilegal inilah
yang banyak bermasalah dan akhirnya memberatkan
nasabah atau peminjam.
Oleh karena fintech ilegal tidak terdaftar di OJK, maka
praktik mereka tidak ada yang mengawasi. Berbeda dengan
mereka yang terdaftar di OJK, praktik mereka selalu
mendapat pengawasan dari OJK. Perusahaan-perusahaan ini
harus memenuhi kriteria dan aturan yang telah ditetapkan.
Hadirin yang saya hormati
Jumlah Perusahaan Fintech Yang Terdaftar di OJK per
Desember 2019 ada 164 perusahaan. Jumlah fintech ilegal
jauh lebih besar dibandingkan fintech legal. Pemerintah
terus berupaya menertibkan praktik fintech ilegal ini melalui
lembaga Satgas Waspada Investasi.
Dari keterangan pers Satgas Waspada Investasi, pada
Januari 2020 lalu lembaga ini telah menghentikan 120 fintech
ilegal. Sementara itu pada 2019, tidak kurang dari 1.294
kegiatan fintech ilegal berhasil dihentikan, dan keseluruhan
sejak 2018 sampai Januari 2020 tidak kurang dari 2.018 fintech
ilegal yang telah berhasil dihentikan operasinya.
Di samping adanya upaya keras pemerintah melalui
lembaga Satgas Waspada Investasi, masyarakat juga harus
meningkatkan kehati-hatiannya dalam menggunakan jasa
fintech ini. Mengenal tata fintech legal melakukan proses
pemberian pinjaman dengan proses yang benar, adalah cara
287