Page 45 - MAJALAH 167
P. 45

Kunjungan Kerja





                                                                                memperhatikan permasalahan ini,”
                                                                                tandasnya.
                                                                                   Pembangunan apapun yang
                                                                                direncanakan pemerintah mestinya
                                                                                tak mengorbankan hak-hak
                                                                                masyarakat atas tanahnya. Dalam
                                                                                banyak kasus, hak masyarakat
                                                                                atas tanah seringkali tak dihargai.
                                                                                Itu akan menyengsarakan hidup
                                                                                masyarakat ke depan. Pemda yang
                                                                                ditugasi membebaskan lahan untuk
                                                                                pembanguan kerap terjebak pula
                                                                                pada kepentingan institusi sehingga
                                                                                memunculkan oknum-oknum
                                                                              FOTO: DEP/IW  yang menindas dan merugikan
                                                                                masyarakat.
                                                                                   Dalam kasus lahan di Pantai
              Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron menerima berkas aduan bukti permasalahan   Kijing ini, para kepala desa
              pertahanan di Lampung                                             dikerahkan Pemda menjadi ujung
                                                                                tombak pembebasan lahan.
              berkesempatan untuk mengunjungi   RI Firmansyah Mardanoes         “Para kepala desa dibodohi untuk
              Kantor PT. Perkebunan Nusantara 7.   mengungkapkan, pembangunan   dijadikan ujung tombak agar
              Terungkap bahwa ada 25 Hak Guna   pelabuhan bertaraf internasional ini   masyarakat mengikuti apa maunya
              Usaha (HGU) dengan luasan lahan   dikerjakan Pelindo II dengan total   mereka. Masyarakat dijanjikan ganti
              sekitar 132 ribu hektar lebih yang   anggaran mencapai Rp 5 triliun.   rugi tapi tidak sesuai dengan apa
              dikuasai oleh korporasi, kemudian   “Ada oknum dari BPN maupun    yang mereka terima. Kepala desa
              mengalami kerugian dan tidak     Pelindo yang bermain dalam menilai   menjanjikan ganti rugi sesuai dengan
              bernilai manfaat bagi rakyat kecil.  ganti rugi sertifikat tanah warga. Ini   harga pasar dan nilai ekonomis yang
                 “Ini adalah sebuah situasi    masih jadi kendala,” katanya saat   ada,” imbuh Firman.
              paradoks. Seharusnya HGU itu bisa   diwawancarai Parlementaria di    Kasus yang sudah berjalan
              efektif untuk memberikan ruang   Kantor Wilayah ATR/BPN Kalbar, di   hampir satu setengah tahun
              usaha kepada korporasi, baik itu   Pontianak, beberapa waktu lalu.  ini belum menemukan titik
              BUMN (Badan Usaha Milik Negara,     Masyarakat yang tanahnya      temu. Firman dan perwakilan
              RED) maupun swasta, agar nilai   terdampak pembangunan            masyarakat yang dirugikan sudah
              manfaatnya bisa diperoleh bagi   pelabuhan sudah mengadu dan      menyampaikan langsung kepada
              masyarakat. Di dalam pemberian   memperjuangkan haknya, tapi tak   Kepala Kanwil ATR/BPN Kalbar
              HGU harus dipertimbangkan aspek   direspon BPN setempat maupun    saat Komisi II DPR RI menggelar
              keefektifannya. Kalau efektif maka   Pelindo. Sebagai wakil rakyat asal   pertemuan dengan seluruh
              akan bisa membangun negara ini   Kalbar, ia mengaku punya kewajiban   kepala kantor BPN se-Kalbar. Dan
              dan ikut memperluas lapangan     moral untuk membantu masyarakat   Kepala Kanwil sendiri menjanjikan
              pekerjaan,” tandas legislator dapil   setempat mendapatkan hak-haknya.   pertemuan mediasi antarsemua
              Jawa Barat itu.                  “Kita tahu ini program nasional,   pihak yang bersengketa, termasuk
                                               tapi bukan dengan cara menindas   Pelindo II. Pertemuan mediasi akan
              Pembebasan Lahan                 masyarakat atau membodohinya.    digelar di tempat yang dianggap
              Pelabuhan Kijing                 Kita berharap pemerintah pusat   netral.   ANN,DEP,MH/ES
              Bermasalah
                 Pembangunan pelabuhan
              internasional di Pantai Kijing,
              Kabupaten Mempawah, Provinsi
              Kalimantan Barat menyisakan
              masalah pembebasan lahan.
              Ternyata masih banyak warga
              setempat yang belum mendapatkan
              ganti rugi sesuai yang dijanjikan. Ada
              oknum yang ikut bermain terutama
              dari Kantor Wilayah Agraria dan Tata
              Ruang/Badan Pertanahan Nasional                                                                  FOTO: HUSEN/IW
              (ATR/BPN) setempat dan Pelindo II.
                 Anggota Komisi II DPR
                                               Anggota Komisi II DPR RI Firmansyah Mardanoes saat rapat di Kanwil ATR/BPN Kalbar

                                                                                167 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50