Page 12 - MAJALAH 222
P. 12
L APORAN UT AMA
Buruknya Tata Kelola Beras
di Tengah Ancaman El Nino
Indonesia diprediksi
memasuki fenomena
kekeringan di semester
kedua tahun 2023 atau
yang kerap disebut
dengan El-Nino. Mengutip
laman resmi Badan
Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG), El
Nino adalah fenomena
pemanasan suhu muka
laut (SML) di atas kondisi
normalnya yang terjadi di
Samudera Pasifik bagian
tengah hingga timur. FOTO: OJI/NR
Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak.
Dampak yang yang berasal dari komoditas
beragam beras, yang disebabkan banyak
dalam lingkup lahan sawah dari para petani
skala global yang kekeringan. Sehingga, Sebetulnya kalau
seperti terjadi menyebabkan pemerintah harus
di beberapa mengambil beberapa alternatif memang (impor
negara. Misalnya, solusi, di antaranya impor beras. beras) ini berbasis
di kawasan Meskipun demikian, fenomena kebutuhan data
Amerika Latin yang bisa terprediksi dengan baik
seperti Peru, saat terjadi El Nino karena sudah didukung dengan yang valid, yang
berdampak pada meningkatnya curah kecanggihan teknologi terkini itu bisa dipercaya,
hujan di wilayah tersebut. Sedangkan, pun, tidak kunjung diantisipasi katakanlah (karena)
di Indonesia secara umum dampak dengan baik oleh pemerintah. Salah
dari El Nino adalah kondisi kering satu yang gagal diantisipasi oleh produksinya
dan berkurangnya curah hujan. pemerintah adalah soal validitas tidak cukup
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati data dan sinergi antar-kementerian/ untuk memenuhi
menyampaikan puncak musim lembaga.
kemarau diprediksi terjadi pada bulan Tercatat, persoalan pangan, kebutuhan
Agustus 2023. khusunya beras, banyak pihak
Jika musim kemarau hadir, maka terlibat dalam hal tersebut,
berdampak pada pasokan pangan misalnya Kementerian Pertanian,
Amin Ak
yang menurun. Khususnya, pangan Kementerian Perdagangan, Badan Anggota Komisi VI DPR RI
12 PARLEMENTARIA EDISI 222 TH. 2023