Page 71 - MAJALAH 222
P. 71
T OK OH
proyek konsultan, bikin-bikin seminar,
bikin-bikin apa, itu saya bantu.
Saya bertahan hidup dari situlah,
sambil berjejaring kembali. Dari itu
membangun networking yang lama.
Pada waktu membangun networking
yang sudah lama itu ada peluang di
sana,” kenangnya.
Dengan memanfaatkan jejaring
yang ia dapatkan, tahun 2006
menjadi titik awal ia membangun
usaha. Ia memulai usaha dengan
misi perdagangan sederhana.
Awalnya, melalui CV Sejahtera Utama
Mandiri yang bergerak di bidang
alat tulis kantor (ATK). Ia menyokong
kebutuhan kegiatan-kegiatan yang
diadakan lembaga-lembaga milik
senior-seniornya.
Dari situlah ia kemudian
merambah ke berbagai sektor,
mulai dari usaha yang menyangkut
pertanian, membuat pabrik pupuk, kunci menjadi seorang entrepreneur, karakter-karakter tersebut, karena
peternakan, dan sektor-sektor ia mengatakan jika ingin berhasil, kita kan nggak punya modal lain
lainnya hingga kini bisa merambah maka harus punya kepercayaan. dari awal membangun bisnis ini, kita
pada sektor energi. “Mulai misi Ia mempercayai bahwa jika terus kan bukan dari keluarga yang sudah
saya awalnya di perdagangan bergerak, mengoptimalkan berbagai punya track record, jadi ya modal kita
sederhana ya, lalu ngurusin di kesempatan dan peluang yang ada, modal membangun kepercayaan aja
pertanian, saya bikin pabrik pupuk apapun latar belakang seseorang dari orang lain,” pesannya.
itu jualan peternakan juga, sampai bukanlah halangan asal bisa Ke depan, pengusaha sekaligus
sekarang sudah di sektor macam- mengoptimalkan setiap kesempatan akademisi dan aktivis ini berharap
macamlah, salah satunya di sektor yang datang. Indonesia memiliki banyak
energi, berubah-ubah juga,” cerita “Kepercayaan diri harus dimiliki entrepreneur. Melihat banyaknya
Anggawira. untuk bisa masuk ke suatu lingkungan. bonus demografi, dengan penduduk
Ketika ditanya mengenai apa Kalau mau berhasil ya harus punya yang besar dan sumber daya alam
yang cukup, ia melihat perlunya
mengoptimalisasi sumber daya
tersebut untuk menciptakan nilai
tambah.
“Sekarang kalau melihat dari
Kepercayaan diri harus dimiliki untuk bisa database, jumlah pengusaha kita
masuk ke suatu lingkungan. Kalau mau masih sekitar 3,2 persen. Padahal,
berhasil ya harus punya karakter-karakter idealnya sebagai negara maju harus
lebih dari 10 persen. Harapannya
tersebut, karena kita kan nggak punya sebenarnya banyak insentif yang
modal lain dari awal membangun bisnis ini, diberikan pemerintah seperti
kita kan bukan dari keluarga yang sudah kemudahan berusaha maupun
dukungan dari perbankan keuangan.
punya track record, jadi ya modal kita Saya pikir anak muda sekarang
modal membangun kepercayaan aja dari pilihannya harus menjadi pengusaha,
orang lain karena peluangnya besar, sehingga
sayang kalau tidak dioptimalkan.”
bia/mh
TH. 2023 EDISI 222 PARLEMENTARIA 71