Page 56 - MAJALAH 211
P. 56
SORO T AN
Dorong Penelitian lebih komprehensif dan mendapat
persetujuan bersama, maka Komisi
Ilmiah Ganja Medis III akan mempertimbangkan
untuk menyarankan Pemerintah
mengeluarkan tanaman ganja dari
Daftar Narkotika (Golongan I). Komisi
III juga akan mempertimbangkan
untuk menyarankan Pemerintah
Santi Warastuti, seorang ibu baru-baru ini menjadi agar tanaman ganja disesuaikan
perbincangan publik dan menuai sorotan hingga viral penggolongannya secara lebih tepat,
di sosial media Indonesia saat CFD di Jakarta lantaran sesuai dengan mekanisme ketentuan
perundang-undangan.
membentangkan spanduk yang menyuarakan isi hati
membutuhkan ganja untuk kebutuhan medis bagi MK Dorong Penelitian
Dikutip dari situs resmi Mahkamah
anaknya bernama Pika yang mengalami penyakit Konstitusi (mkri.id), hasil Sidang
Cerebral Palsy (CP). Pleno MK yang dibacakan Ketua MK
Anwar Usman didampingi delapan
Hakim Konstitusi dalam sidang
ak berselang lama, pakar membahas masukan mengenai pengucapan Putusan Nomor 106/
Santi berinisiatif Revisi Undang-Undang Narkotika PUU-XVIII/2020 yang digelar secara
untuk menemui Wakil yang tengah dibahas di Komisi III. daring dari Ruang Sidang Pleno
Ketua DPR RI Sufmi Salah satu isu yang mencuat adalah MK, Rabu (20/7) telah menolak
T Dasco Ahmad untuk mendengarkan pandangan dari permohonan pengujian UU Nomor
menyampaikan aspirasi. Kedatangan para ahli terkait jika dibolehkannya 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (UU
ibu tersebut ditemani oleh Singgih, penggunaan tanaman ganja sesuai Narkotika) terhadap UUD 1945.
seorang pengacara yang melakukan dengan manfaatnya untuk
Judicial Review (JR) ke Mahkamah kesehatan.
Konstitusi (MK) agar ganja untuk “Demikian pula,
kebutuhan medis diakomodir dalam perlunya ketentuan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun mengenai badan yang
2009 tentang Narkotika. berwenang secara
Pasca menerima aspirasi, khusus mengkaji
Dasco mendorong Komisi III yang penggolongan
saat ini sedang membahas Revisi narkotika. Komisi III akan
UU Narkotika untuk berkoordinasi mempertimbangkan
dengan Kementerian Kesehatan masukan tersebut
guna mengakhiri polemic ganja untuk di dalam proses
untuk kepentingan medis. Meski pembahasan RUU
di beberapa negara ganja sudah tentang Narkotika
bisa digunakan untuk kebutuhan baik dari perspektif
pengobatan atau medis, namun di kesehatan, pengawasan
Indonesia, hal tersebut belum diatur dan penegakan hukum
dalam undang-undang. bersama dengan
“Sehingga nanti kami akan coba Pemerintah,” ujar Wakil
buat kajiannya apakah itu kemudian Ketua Komisi III DPR RI
dimungkinkan untuk ganja sebagai Desmond J. Mahesa di
salah satu obat medis yang memang Gedung DPR RI, Senayan,
bisa dipergunakan,” kata Dasco. Jakarta, akhir Juni lalu.
Tak berselang lama, Komisi III DPR Apabila berbagai
RI menggelar Dalam Rapat Dengar masukan tersebut telah
Pendapat Umum dalam rangka mendapat hasil kajian
meminta masukan dari berbagai atau penelitian secara
56 PARLEMENTARIA EDISI 211 TH. 2022