Page 57 - MAJALAH 211
P. 57
SORO T AN
MK secara jelas menolak dalam bidang kesehatan, untuk
permohonan yang diajukan para nantinya dalam kajian yang sudah
pemohon dapat memahami dan betul-betul terlihat hasilnya dan
memiliki rasa empati yang tinggi memiliki argumentasi yang kuat.
kepada para penderita penyakit Setelah itu baru dapat diputuskan
tertentu yang “secara fenomenal” sejauh mana ganja medis ini akan
menurut para Pemohon dapat digunakan.
disembuhkan dengan terapi yang
menggunakan jenis Narkotika
Golongan I. Namun, hal tersebut
belum merupakan hasil yang valid
dari pengkajian dan penelitian
secara ilmiah.
Oleh karena itu, tidak ada
pilihan lain bagi Mahkamah untuk
mendorong penggunaan jenis
Komisi III akan Narkotika Golongan I dengan
sebelumnya dilakukan pengkajian
mempertimbangkan dan penelitian secara ilmiah berkaitan
masukan tersebut dengan kemungkinan pemanfaatan
untuk di dalam jenis Narkotika Golongan I untuk
pelayanan kesehatan dan/
proses pembahasan atau terapi. Selanjutnya, hasil
RUU tentang pengkajian dan penelitian secara
Narkotika baik dari ilmiah tersebut dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi
perspektif kesehatan, pembentuk undang-undang di Kajian penggunaan
pengawasan dan dalam merumuskan kemungkinan ganja medis
penegakan hukum perubahan kebijakan berkenaan ditegaskannya harus
dengan pemanfaatan jenis Narkotika
bersama dengan Golongan I. dibuka, dikaji, diteliti
Pemerintah
Buka Ruang kaji Ganja dan dilihat apakah
Medis memang ganja medis
Desmond J. Mahesa
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini bisa digunakan
Emanuel Melkiades Laka Lena untuk pengobatan.
pun juga telah menanggapi
Permohonan tersebut diajukan aspirasi legalisasi ganja untuk
Emanuel Melkiades Laka Lena
oleh Dwi Pertiwi (Pemohon I); medis. Pihaknya telah melakukan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
Santi Warastuti (Pemohon II); koordinasi dengan Komisi III
Nafiah Murhayanti (Pemohon III); berdasarkan pesan dari Wakil Ketua
Perkumpulan Rumah Cemara DPR RI Sufmi Dasco. Walau masih Komisi IX akan melakukan kajian
(Pemohon IV), Institute for Criminal belum dengan keputusan rapat untuk kemudian memutuskan
Justice Reform (ICJR) (Pemohon V); resmi, Komisi IX memiliki prinsip sikap dalam aspek sebagai komisi
dan Perkumpulan Lembaga Bantuan aspirasi terkait ganja medis ini harus kesehatan pasca reses. “Dalam
Hukum Masyarakat atau Lembaga diberikan dalam ruang terbuka yaitu sidang ke depan ini di masa sidang
Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM) akan melakukan kajian. depan kami berharap agar isu ini bisa
(Pemohon VI). Kajian penggunaan ganja medis disepakati dan Kami dorong bersama
“Amar putusan, mengadili, ditegaskannya harus dibuka, dikaji, dengan teman-teman komisi IX
menyatakan permohonan Pemohon V diteliti dan dilihat apakah memang untuk bisa kita bahas dan menjadi
dan Pemohon VI tidak dapat diterima. ganja medis ini bisa digunakan salah satu agenda untuk kita bisa
Menolak permohonan para Pemohon untuk pengobatan. Legalisasi ganja diskusikan nanti di sidang ke depan,”
untuk seluruhnya,” ucap Anwar. medis, diperlukan berbagai kajian pungkasnya. lpun/es
TH. 2022 EDISI 211 PARLEMENTARIA 57