Page 31 - MAJALAH 209
P. 31

PROFI L







                  Di mana ada kemauan,
                     di situ ada jalan. Hal
               itulah yang terus diyakini
                   H.A. Bakri HM hingga
                kini. Jika saat kecil, Bakri
              memanjat puluhan pohon
                   kelapa, kini ia berhasil
               memanjat karir politiknya
              dari sebuah desa terpencil
                   di Kabupaten Tanjung
                  Jabung Timur, Provinsi
                  Jambi menuju Ibu Kota                                                                         PRIMA/PDT
                                   Jakarta.    Bakri di ruang kerjanya.



                        erlahir sebagai anak   memanjat pohonnya juga,” cerita   masa depan yang lebih baik lagi.
                        laki satu-satunya di   Bakri kepada Parlementaria.          Di Kota Jambi, ia menyewa
                        keluarga, saat usia       Meski demikian, darah wiraswasta   sebuah rumah bersama beberapa
                        sekolah dasar, Bakri   dan jiwa bisnis dari sang ibu lebih   temannya dan mulai berbisnis alias
              T sudah dididik untuk            kental mengalir dalam tubuh Bakri.   berdagang. Jika libur sekolah  tiba,
              disiplin dan bekerja keras. Tidak   Jiwa bisnis Bakri sudah terlihat   Bakri membeli barang di Kota Jambi
              ada kata bermain dalam kamusnya.   sejak kecil, terutama ketika Bulan   untuk kemudian dibawa dan dijual
              Sholat, sekolah dan mengaji memang   Ramadhan tiba. Usai sholat    ketika kembali ke desa.
              menjadi kewajiban utama Bakri yang   tarawih dan ketika libur sekolah,   Dagangannya itu ia bawa dengan
              tidak bisa ditawar. Padahal anak   Bakri berjualan kembang api dan   menumpang kapal laut dengan
              seusianya tengah bermain dengan   sejenisnya. Untung yang tak seberapa   perjalanan selama kurang lebih satu
              riangnya.                        itu tak menyurutkan rasa syukurnya   hari, satu malam. Lusanya ia balik
                 Namun ada kewajiban lain      karena telah berhasil menjual     ke Jambi dengan membawa kopra
              yang juga dilakoninya adalah turut   dagangannya. Uangnya pun langsung   dari kampungnya untuk dijual di
              menunggui toko sembako dan       ia serahkan kepada sang bunda.    Kota Jambi. Tak berlebihan jika Bakri
              kelontong milik sang ibu. Bahkan                                   mengaku bahwa sejak SMP sudah
              di akhir pekan sang ayah meminta   Berbisnis Sejak Muda            memiliki uang jutaan, hasil kerja
              Bakri untuk membantunya di kebun                                   kerasnya sendiri.
              kelapa. Bakri kerap diminta untuk ikut   Kejarlah ilmu hinggga ke negeri   “Sejak SMP saya sudah memiliki
              memetik kelapa. Tak ada lelah bagi   Cina. Begitulah kira-kira gambaran   uang jutaan,” akunya. Lulus SMP,
              Bakri untuk melakukan itu semua.   kondisi Bakri usai lulus SDN 28/V   Bakri melanjutkan sekolah di SMA
              Tubuh kecil Bakri dengan lincah   Sibur Naik, Jambi. Di desanya belum   Xaverius I Jambi. Sekolah yang
              langsung memanjat dengan cepat   ada SMP, sehingga Bakri pun harus   menurutnya terbaik di jamannya,
              satu per satu pohon kelapa yang   hijrah ke Kota Jambi untuk menuntut   terlebih lagi dengan kedisiplinan dan
              menjulang tinggi dengan rata-rata 10   ilmu, dan menggapai mimpinya. Ia   etika. Mata pelajaran yang semakin
              hingga 15 meter.                 berhasil sekolah di SMPN 9, Jambi.   rumit, plus kegiatan sekolah lainnya
                 “Pada awalnya memang          Untuk sampai Kota Jambi saat itu   memang cukup banyak menyita
              ada sedikit rasa takut jatuh saat   Bakri harus melewati perjalanan   waktunya. Namun hal itu tak lantas
              memanjat, tapi rasa itu buru-buru   dengan kapal laut selama satu hari   menghentikan usahanya. Bahkan, ia
              saya kesampingkan. Sebagai anak   satu malam. Memang berat untuk   mulai mengembangkan bisnisnya.
              laki satu-satunya di keluarga kami,   anak seusianya, yang harus jauh   Ia hanya mengirimkan dagangan
              saya tentu harus bisa menggantikan   dari orang tua. Namun buru-buru ia   ke kampung halamannya kepada
              posisi ayah, termasuk menjadi    tampik rasa itu, dengan tekad harus   orang yang dipercayanya. Bakri pun
              petani kelapa yang tentu harus bisa   berhasil menjalani semua itu demi   memberanikan diri merintis usahanya




                                                                            TH. 2022      EDISI 209      PARLEMENTARIA        31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36