Page 37 - MAJALAH 223
P. 37

KUNKER
                                                                                           K OMISI II



























                  FOTO: KRESNO/NR




                  Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat bertukar cenderamata usai memimpin kunjungan kerja Komisi II di


                     Masrul berpendapat bahwa       tanah pasti melibatkan banyak       Ongku mengatakan jika tidak
                  gubernur sebagai wakil pemerintah   unsur (multi stakeholder), tidak   ada mafia, maka persoalan tanah
                  pusat dapat memainkan peran       mungkin hanya sendiri atau dua   sengketa akan sangat mudah
                  penting dalam hal ini melalui regulasi.   pihak saja. “Itu pasti melibatkan   diselesaikan, tidak mungkin
                  “Seperti Peraturan Menteri Dalam   banyak orang, tetapi tentunya orang   masyarakat yang telah memiliki
                  Negeri Nomor 5 Tahun 1973 tentang   itu bukan institusi, orang itu adalah   sertifikat hak milik bisa dibatalkan
                  Ketentuan Mengenai Tata Cara      oknum-oknum tetapi dari institusi.   begitu saja oleh perusahaan yang
                  Pemberian Hak Atas Tanah. Kita akan   Oknum dari institusi tertentu yang   bersengketa.
                  coba ini saat revisi undang-undang,”   berwenang untuk menindak atau   “Sertifikat hak milik itu dikeluarkan
                  pungkas Masrul.                   menyelesaikan, karena mereka ada di   oleh negara, dalam hal ini adalah
                     Di tempat dan waktu yang sama,   dalam. Otomatis mereka ada konflik   Menteri Pertanahan pada saat itu.
                  Anggota Komisi II DPR RI Ongku    kepentingan, maka terjadilah mafia,”   Kalau PT tersebut punya IUPHHK-
                  P. Hasibuan mengatakan, mafia     ujar Ongku.                      HTI harusnya BPN tidak bisa
                                                                                     mengeluarkan sertifikat, tetapi
                                                                                     sekarang BPN sudah mengeluarkan
                                                                                     sertifikat. Sedangkan itu sudah
                                                                                     disebut lahan HTI. Hal tersebut yang
                                                                                     harus dicek, yang mana yang lebih
                                                                                     dulu terbit,” ujar Ongku.
                                                                                        Menurutnya, jika surat sudah
                                                                                     dikeluarkan oleh institusi negara
                                                                                     kemudian dibatalkan oleh institusi
                                                                                     negara lainnya, maka terjadi mafia
                                                                                     di sini, sehingga bisa memenangkan
                                                                                     pengadilan dari pengadilan
                                                                                     tingkat 1 sampai dengan PK. Ia
                                                                                     mempertanyakan siapa pihak yang
                                                                                     ada di belakang PT DSI, sehingga
                                                                                  FOTO: KRESNO/NR  dia bisa menang terus. Padahal,
                                                                                     lawannya sudah punya sertifikat.

                  Anggota Komisi II DPR RI Ongku P. Hasibuan saat mengikuti pertemuan di Pekanbaru, Riau, Senin (26/6/2023).  eno/mh


                                                                                TH. 2023      EDISI 223     PARLEMENTARIA        37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42