Page 49 - MAJALAH 223
P. 49
KUNKER
K OMISI VIII
haji. Kita inginkan agar para masyarik
ini menyampaikan permohonan
maaf mereka atas sejumlah insiden
yang terjadi. Kemudian, mereka
harus meningkatkan rasa tanggung
jawab mereka terhadap pelayanan
sesuai ikatan kontrak dengan
Kemenag, mereka (masyarik) tentu
harus melayani jemaah haji dan juga
tentu harus menjaga kemuliaan
pemerintah Arab Saudi,” ujar Ashabul
saat diwawancarai Parlementaria
di Mekkah, Arab Saudi, Jumat
(30/6/2023) lalu.
Legislator Dapil Sulsel I ini
mengapresisasi Pemerintah FOTO: JAKA/NR
Indonesia yang telah menyampaikan
permintaan maafnya kepada jemaah Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi saat melakukan pengawasan haji di Mekkah, Arab Saudi.
haji, tapi seharusnya masyarik ini yang
lebih dulu menyampaikan permintaan memenuhi kewajiban pelayanan haji. layanan (lalai) sesuai kesepakatan
maafnya kepada jemaah haji “Kita minta agar syarikah-syarikah harus mengembalikan pembayaran.
Indonesia atas kebijakan yang tidak yang merekrut para Masyarik, harus “Uang yang dikembalikan dari
maksimal bagi para jemaah haji. memberikan semacam sanksi. Paling Masyariq, itu nanti dikembalikan lagi
“Indonesia yang minta maaf tidak, mungkin tahun-tahun ke depan ke jemaah haji,” ujar legislator Dapil
kepada jemaah kita apresiasi. Tapi mereka tidak akan lagi digunakan Banten II kepada Parlementaria di
seharusnya mereka (masyarik) yang sebagai salah satu masyarik yang Mekkah, Jumat (30/6/2023) lalu.
harus minta maaf kepada Indonesia. bekerja sama dengan kita,” terang Sebagian jemaah haji Indonesia
Kemudian kita juga akan meminta Ashabul. memang tak terurus dengan baik
pemerintah Indonesia sebagai Di tempat yang sama, Anggota selama menjalani ibadah di Tanah
penyelenggara haji melakukan Timwas Haji DPR RI, Yandri Susanto, Suci Mekkah, khususnya saat
koordinasi dan evaluasi bersama meminta pemerintah memasukkan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
pemerintah Arab Saudi, dengan poin-poin hukuman (denda) dalam (Armuzna). Mereka sempat telantar
harapan penyelenggaraan haji ke kontrak kerja dengan penyedia karena bus lambat menjemput,
depan jadi lebih baik,” tukas Ashabul. layanan haji (Masyariq) untuk terpaksa tidur di luar tenda, sebab
Selain itu, politisi F-PAN ini juga pelayanan haji ke depan. Dia meminta jemaah overload, hingga enggan ke
meminta evaluasi masyarik yang tidak Masyariq yang tak menyediakan toilet yang antreannya semrawut.
“Pengelola ibadah haji semenjak
di Arafah hingga Mina adalah
penyedia layanan haji, atau disebut
Masyariq, yang diajukan Pemerintah
Arab Saudi. Pemerintah Indonesia
mengikat kontrak dengan para
Masyariq ini, karena memang
peraturan di Saudi hanya mereka
yang diberi wewenang mengurus
pelayanan haji,” jelas Yandri. Wakil
Ketua MPR dari Fraksi PAN ini
juga menilai, kinerja masyariq-
masyariq dari Arab Saudi terbilang
mengecewakan. Jemaah Indonesia
mengalami berbagai masalah yang
FOTO: OJI/NR menguji kesabaran selama beribadah
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Yandri Susanto saat memantau pelayanan kesehatan jemaah haji Indonesia di Mekkah. di Armuzna. oji, jk/mh
TH. 2023 EDISI 223 PARLEMENTARIA 49