Page 57 - MAJALAH 223
P. 57
SOR O T AN
Bogor, terutama indikasi manipulasi
data melalui jalur zonasi. Hal tersebut
kemudian ditindaklanjuti oleh Wali
Kota Bogor Bima Arya dan jajarannya.
Setelah dilakukan investigasi dan
analisis, serta pengecekan langsung
ke lokasi (home visit) ke titik yang
terindikasi dijadikan manipulasi.
Ia menemukan beberapa bukti
ketidaksesuaian dokumen (data)
dengan yang ada di lapangan.
Bahkan, ada sebuah nama yang
beralamat di sebuah kontrakan
kosong dan indekos kosong, ataupun
kos yang dihuni oleh para pekerja.
Terkait temuan tersebut, Dede
mendukung penuh tindakan wali FOTO: DEP/NR
kota Bogor tersebut, atas banyaknya Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira.
aduan terkait PPDB jalur zonasi ini.
Bahkan, ia menyarankan agar setiap
wali kota atau bupati melakukan hal calon siswa dapat bersekolah di Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi
yang sama di daerah masing-masing. sekolah unggulan tersebut. Bahkan, PDI Perjuangan, Andreas Hugo
Meski demikian, pihaknya belakangan tidak sedikit siswa yang Pareira mengungkapkan, meskipun
meyakini PPDB Jalur zonasi tetap bersekolah di sekolah terdekat, kini pelaksanaan PPDB jalur zonasi
masih diperlukan. Politisi asal namun tidak sesuai dengan grade dalam pelaksanaannya ditemukan
Daerah Pemilihan Jawa Barat II ini sekolahnya. Akibatnya, banyak yang banyak permasalahan. Namun,
menceritakan Ihwal tercetusnya ide tertinggal, bahkan banyak yang DO. pihaknya tak ingin kebijakan tersebut
PPDB jalur zonasi. Hal itu berawal Ia menilai, hanya perlu dicarikan dihapus.
dari aduan dan keluhan masyarakat solusi bersama dan pengawasan Menurut Hugo, kebijakan PPDB
yang tidak bisa bersekolah di sekolah yang ketat dalam praktiknya. Salah sistem zonasi sejatinya kebijakan
negeri yang terdekat dari rumahnya. satu solusi yang ditawarkanya adalah yang baik untuk pemerataan jumlah
Mengakomodir usulan tersebut pengurangan prosentase PPDB jalur siswa di setiap sekolah. Serta untuk
kemudian ditetapkan ide PPDB jalur zonasi. Serta menambah bobot atau menghindari jarak tempuk yang jauh
zonasi. prosentase PPDB jalur prestasi atau antara rumah siswa dengan sekolah.
Namun, dalam praktiknya, melalui tes tertulis. “Dalam implementasinya
PPDB jalur zonasi banyak terjadi memang sulit, karena adanya stigma
penyelewengan dan kecurangan Stigma Sekolah “Favorit” sekolah favorit akibat perbedaan
untuk mengakali sistem, agar Senada dengan Dede Yusuf, kualitas antarsekolah. Serta soal biaya
pendidikan antara negeri dan swasta.
Sehingga, hal ini memicu terjadinya
kasus-kasus seperti manipulasi
alamat domisili dan lain-lain tadi,” ujar
Hugo kepada media.
Dalam implementasinya memang sulit, karena Oleh karena itu, politisi dari
adanya stigma sekolah favorit akibat perbedaan Daerah Pemilihan Nusa Tenggara
kualitas antarsekolah. Serta soal biaya pendidikan Timur I ini menilai, kebijakan tersebut
tidak perlu dihapus. Sebaliknya,
antara negeri dan swasta. Sehingga, hal ini memicu negara seharusnya memberikan
terjadinya kasus-kasus seperti manipulasi alamat dukungan kepada semua sekolah
domisili dan lain-lain tadi untuk meningkatkan kualitasnya,
agar para peserta didik tidak berebut
masuk di sekolah favorit tertentu.
Andreas Hugo Pareira.
Anggota Komisi X DPR RI ayu/mh
TH. 2023 EDISI 223 PARLEMENTARIA 57