Page 41 - MAJALAH 172
P. 41
PR OFIL
1964, Hetifah dibesarkan di
lingkungan keluarga pegawai
negeri, dimana ayahnya
merupakan seorang pegawai di
Kementerian Pekerjaan Umum
(PU).
Hetifah menyelesaikan
pendidikan menengah di SMA
Negeri 3 Jakarta pada tahun
1982, sedangkan pendidikan
tingginya diselesaikan di ITB
jurusan Planologi tahun 1988.
Pada jenjang S2, ia mengambil
jurusan Public Policy di National
University of Singapore, di
Singapura tahun 1995, dan
Politics and International
Relations pada Flinders
University, di Adelaide, Australia
tahun 2006 untuk doktoralnya.
Hetifah sempat menawarkan Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian. Foto: Oji/jk
diri sebagai Wali Kota Bandung,
namun keinginannya tersebut “Itu tahun 2007, namun orang Partai Golkar disambut dengan
gagal karena dia tidak memililiki jadi mengenal saya karena minat baik, bahkan Hetifah ditunjuk
latar belakang politik, sehingga menjadi wali kota sehingga mulai oleh Partai Golkar untuk maju
partai politik kurang tertarik banyak orang tahu bahwa saya sebagai Calon Legislatif (Caleg)
untuk mencalonkannya sebagai minat politik. Maka pada pemilu dengan daerah pemilihan (Dapil)
wali kota Bandung. tahun 2009, beberapa partai di Kalimantan Timur (Kaltim)
“Sebagai ketua alumni menawarkan untuk bergabung,” pada Pemilihan Legislatif (Pileg)
Planologi ITB, banyak yang ungkap Hetifah.. 2009.
mendorong saya menjadi Wali Partai Golkar dipilihnya karena “Saya dicarikan tempat atau
Kota Bandung, tapi karena saya menurutnya adalah partai yang dapil oleh Partai Golkar. Itu
bukan orang politik dan saya telah membuka diri terhadap tahun 2009 pertama kali saya
enggak ngerti bagaimana politik kaum perempuan, pada saat terjun ke politik,” tuturnya.
dan kita coba menawari visi misi itu Partai Golkar diketuai oleh
untuk Bandung namun ujungnya Jusuf Kalla. Setelah menjadi MERASA DICURANGI SAAT PILEG
tidak tercalonkan karena saya kader Partai Golkar, Hetifah Hetifah akhirnya memenangkan
bukan bagian dari partai, saya memutuskan untuk all out di kompetisi Pileg 2009 yang
dari luar sebagai profesional partai berlambang pohon membawanya menuju Parlemen,
menawarkan diri menjadi beringin tersebut, meski pada meski sebelumnya dirinya hampir
walikota,” ujar Hetifah. awalnya tak pernah terbayang gagal karena suara didapat sempat
Dari kegagalannya untuk olehnya akan terjun ke dunia dicurangi oleh pihak yang tak
menjadi calon Wali politik. bertanggung jawab.
Kota Bandung “Saya pindah dari dunia aktivis “Saya sempat dicurangi,
itulah akhirnya ia ke politik itu harus yakin enggak awalnya suara saya tidak
mulai dilirik oleh boleh mundur, sebab saya ingin diganggu, sudah pleno-pleno
beberapa partai politik. menang dan terjun jadi harus full di seluruh kabupaten kota dan
Ada tiga partai politik yang dan tuntas. Makanya salah pilih yakin sudah menang, namun saat
memintanya bergabung yaitu partai yang memiliki peluang pleno KPU tiba-tiba di berita acara
Partai Golkar, PDI Perjuangan untuk menang lebih besar,” berubah, saya jadi kalah karena
dan PAN. Dari tiga partai itu, ia kata istri dari Siswanda Harso ada penggelembungan suara
memutuskan untuk bergabung Sumarto itu. ke caleg lain sehingga saya jadi
dengan Partai Golkar. Keputusannya bergabung di nomor urut tiga,” kata Hetifah.
TH. 2019 EDISI 172 PARLEMENTARIA 41