Page 69 - MAJALAH 101
P. 69
lak. Harus selalu ada keseimbangan delegasi parlemen Maroko, Ka
antara hak dan tanggungjawab. rim Ghellab, di Convention Center,
Level2, CumbayaEcuador, Minggu
“Untuk tujuan ini kami ingin men (24/3).
desak asosiasi pers secara global
dapat mengembangkan caracara Menurut Surahman, Maroko ingin
guna memastikan pelaksanaan dan tukar pengalaman dengan Indonesia
penegakan kode etik dan standar khususnya bantuan Yudisial, mau
jurnalisme,” ungkap Pramono. pun otonomi daerah. Karena mela
lui cara itu mereka ingin adanya for
Dalam kesempatan ini Pramono mula yang tepat dalam mengatasi
mengucapkan selamat kepada par ancaman separatis melalui konsep
lemen Ekuador atas penyelengga dan formula otonomi khusus.
raan Sidang Umum IPU yang ke128
yang luar biasa ini, dan mengucap “Maroko mengundang Indonesia,
kan rasa terima kasihnya yang tulus kalau bisa ada bahanbahan tertulis
atas keramahtamahan yang telah mengenai masalah otonomi khusus,
diberikan kepada delegasi Indonesia masalah kontabilitas antara agama
selama kunjungan di Quito ibukota khususnya Islam dengan demokrati
dari Ekuador dan juga kota berse sasi. Kemudian masalah budaya, di
jarah yang dianggap sebagai salah mana Indonesia dipandang memiliki
satu dari daftar warisan budaya modal budaya yang baik, sehingga
dunia Unesco yang pertama. ini menjadi modal dalam menja
lin kerjasama antar kedua negara,”
Ucapan selamat juga disampaikan ujarnya.
kepada Fernando Cordero Quepa
Ketua Majelis Nasional Ekuador ka Intinya, Maroko ingin belajar
rena atas terpilihnya Fernando se dari Indonesia yang sudah memiliki
bagai Presiden Majelis yang ter peng alaman lebih dulu dalam men
hormat ini. “Saya percaya bahwa jalani tahapan reformasi demokrati
dibawah ada pedoman dan panduan sasi. Jadi Indonesia merespon dan
dan kepemimpinan beliau yang bi menyanggupi, apakah nanti Ma
jaksana maka pembahasan kita akan roko berkunjung ke Indonesia atau
menghasilkan halhal yang berman kita yang berkunjung ke Maroko
faat bagi kedamaian dan juga kese tentunya dengan membawa ba
jahteraan umat manusia,” demikian hanbahan yang lebih detail terkait
Pramono. masalah otonomi khusus, tandas
juga logistiklogistik pendukung Ketua BKSAP menambahkan.
perdagangan untuk negaranegara Kerjasama Indonesia-Maroko
berkembang termasuk Afrika, nega Tolak Legalisasi Narkoba
ranegara yang paling tertinggal, Masih dalam rangkaian Sidang
negaranegara berkembang yang Umum IPU ini, Parlemen Indonesia Masih dalam forum yang sama,
tidak memiliki pantai dan pesisir, (DPR RI) mendukung peningkatan Parlemen Indonesia (DPRRI) tidak
negaranegara kepulauan yang kerjasama antar IndonesiaMaroko sependapat dengan Kolombia terkait
sedang berkembang dan juga per diberbagai bidang khususnya tu masalah dilegalisasinya narkoba.
ekonomianperekonomian negara kar pengalaman dengan Indone Pasalnya, masalah narkoba ini men
negara lain yang secara struktural sia terkait isu demokrasi, otonomi jadi musuh semua bangsa, semua
lemah dan rentan. daerah, dan Islam. negara sehingga ada pemikiran
narkoba itu dilegalisasi dengan
Sementara penggunaan media “Jadi, Maroko sangat bersemangat harapan dapat menghilangkan ma
sangat penting untuk memperkuat untuk memperkuat kerjasama antar fia bisnis untuk narkoba.
keterlibatan masyarakat dan Indonesia dan Maroko, khususnya
demokrasi, tetapi agar supaya kita antar parlemen dengan parlemen. “Ini yang sedang menjadi perde
bisa mendapatkan berita yang adil Kita sudah punya tools, yaitu Group batan dari Inter-Parliamentary
dan berimbang kami berpendapat Kerja Sama Bilateral (GKSB), ini akan Union (IPU), dan tentunya ini akan
bahwa pelaksanaan hak untuk ke kita optimalkan,” kata Ketua BKSAP menjadi bahan untuk kita bawa ke
bebasan berpendapat oleh pers dan DPR RI Surahman Hidayat usai men tanah air baik oleh anggota DPR RI
media bukanlah sesuatu yang mut gadakan bilateral meeting dengan maupun DPD RI untuk dibicarakan di
PARLEMENTARIA EDISI 101 TH. XLIII, 2013 69