Page 77 - MAJALAH 217
P. 77

W I S ATA







                                                                                  FOTO: AGUNG


        FOTO: AGUNG
                  Rumah Residen/Museum  Sultan Mahmud Badaruddin II.   Jembatan Ampera dari Sungai Musi.
                                                    Ex-Rumah Residen
                                                       Melipir di samping benteng, kita                             FOTO: AGUNG
                                                    dapat mengunjungi Museum Sultan
                                                    Mahmud Badaruddin II. Dengan     Mie Celor.
                                                    tiket seharga Rp5.000, pengunjung
                                                    dapat memasuki museum dan
                                                 FOTO: AGUNG  menikmati arsitektur bergaya kolonial
                                                    tersebut. Sejatinya, museum itu

                                                    kolonial Sumatra Selatan abad ke-19.
                  Suasana di dalam museum.          merupakan bekas rumah residen
                  heran di pinggir sungai besar ini   Adapun rumah residen itu dibangun
                  berdiri Benteng Kuto Besak. Benteng   di atas puing-puing istana lama
                  ini sekarang alih fungsi menjadi   Sultan Mahmud Badaruddin I, usai
                  Kantor Komando Daerah Militer     dibombardir pemerintah kolonial
                  Sriwijaya, namun keasrian gedung   pada 1823. Bangunan batu dua lantai                            FOTO: AGUNG
                  masih terlihat dengan dinding tebal   ini dibangun dengan gaya yang   Pindang Patin di Sekanak.
                  benteng yang tetap berdiri kokoh.   memadukan gaya Eropa dengan
                                                    arsitektur tropis Hindia, berfokus   dari masjid utama yang atapnya
                     Sebenarnya benteng ini berfungsi   pada gaya rumah bari tradisional   berbentuk limas, terdiri dari tiga
                  sebagai keraton Kesultanan        yang ditemukan di Palembang.     tingkat. Rupa ini merupakan bentuk
                  Palembang, dimana pembangunan                                      atap kelenteng.
                  diprakarsai oleh Sultan Mahmud    Masjid Agung
                  Badaruddin I yang memerintah pada   Palembang                      Pindang Di Sekanak
                  tahun 1724-1758. Karena berada       Usai dari museum, berjalan       Setelah seharian berkeliling,
                  di tempat terbuka, maka keraton   sedikit ke arah utara, kita melihat   makan siang dengan menu pindang
                  dibekali tembok besar, tinggi, serta   kembali warisan sejarah Palembang   dapat jadi pilihan. Kita dapat
                  dilengkapi empat sudut (bastion)   yakni Masjid Agung Sultan Mahmud   berkunjung ke area sekanak, tidak
                  untuk mengintai dan menembak.     Badaruddin, I Jayo Wikramo. Masjid   jauh dari kawasan Kuto Besak. Salah
                  Namun, fungsinya sebagai tempat   ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni   satu tempat pindang terkenal ialah
                  tinggal raja tetap ada dimana keraton   Melayu, China, dan Eropa. Gaya khas   RM Musi Pindang Sekanak. Jangan
                  memiliki pelataran yang luas, balai   arsitektur Nusantara adalah pola   bayangkan kalau di tempat ini seperti
                  agung, dan gerbang besar.         struktur bangunan utama berundak   restoran mewah. RM pindang ini
                                                    tiga dengan puncaknya berbentuk   hanya menempati bangunan semi
                                                    limas. Undakan ketiga yang menjadi   permanen berdinding kayu. Namun
                                                    puncak masjid atau mustaka memiliki   soal rasa, tidak usah ragu. Penulis
                                                    jenjang berukiran bunga tropis. Pada   memilih ikan patin, sebab baung dan
                                                    bagian ujung mustaka terdapat    gabusnya saat itu tengah kosong.
                                                    mustika berpola bunga merekah.   Perpaduan serai, kunyit, lengkuas,
                                                    Bentuk undakan bangunan masjid   cabai, dan asam kandis menerbitkan
                                                    dipengaruhi bangunan dasar candi   air liur untuk menyantap pindang
                                                    Hindu-Jawa.                      dengan lahap.
                                                       Ciri khas arsitektur Eropa terdapat   Makan pindang menjadi penutup
                                                    pada rupa jendela masjid yang    perjalanan satu hari di kota ini.
                                                    besar dan tinggi. Adapun material   Berbagai tempat telah disinggahi,
                                                 FOTO: AGUNG  bangunan seperti marmer dan   dan masih banyak bagian Kota
                                                                                     Palembang yang wajib disusuri di
                                                    kaca diimpor langsung dari Eropa.
                  Benteng Kuto Besak.               Sedangkan arsitektur China dilihat   kemudian hari.   aha/mh


                                                              TH. 2023      EDISI 217      PARLEMENT ARIA          77
                                                                                TH. 2023      EDISI 217      PARLEMENTARIA       77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80