Page 31 - MAJALAH 210
P. 31
PROFI L
Saat dilantik menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI
Perjalanan hidup Yanuar menurut penuturannya, dikelilingi
Prihatin sangat menarik oleh keterbatasan. Saat kecil ia
terbiasa melewati malam tanpa
untuk ditelusuri. Dimulai lampu. “Buat saya waktu itu, gelap
dari ketertarikan kuat itu biasa,” katanya. Ia mengaku,
dengan buku sejak kecil, dirinya ditempa untuk tidak takut
gelap. Sebab kalau dirinya takut,
Yanuar sempat meniti maka kegelapan akan menjadi hantu
karir sebagai akademisi. baginya kapan saja bahkan sampai
Namun akhirnya ia tua nanti.
Dengan latar belakang keluarga
menaruh minat tinggi yang berakar pada tradisi islam
dalam dunia motivasi kuat, tentu pendidikan agama bagi
sehingga sampai Yanuar merupakan aspek yang tidak
pernah lepas. Selain menjadikan
sekarang masih masih agama sebagai hal yang utama
banyak dikenal sebagai dalam kehidupan, sang ayah yang
seorang motivator. merupakan salah seorang tokoh
Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Bagja,
Berkat pengalamannya turut menumbuhkan kecintaan
yang berwarna itu, ia pun terhadap buku kepada Yanuar.
berhasil memperoleh Menggemari buku
kursi di Senayan Salah satu buku favorit yang
dengan metode yang ia baca saat kecil yaitu buku-buku
unconventional. berceritakan tentang Mahabarata
dan Ramayana karangan RA Kosasih.
“Saya menikmati bacaan itu. Sebab
punya nilai etos yang kuat. Perang
etika mengunjungi kebaikan dan keburukan bahwa
politisi Fraksi PKB ini, ujungnya yang baik pasti akan
tim Parlementaria menang,” kenang Pria kelahiran
berkesempatan untuk Cirebon 30 Desember 1970 itu.
K dapat mendengarkan Ia merefleksikan setiap kebaikan,
rekam jejak Wakil Ketua Komisi II tidak perlu merasa takut, tidak
DPR RI tersebut. Masa kecil Yanuar, boleh menyerah. Meski begitu,
TH. 2022 EDISI 210 PARLEMENTARIA 31