Page 32 - MAJALAH 210
P. 32
PROFI L
rintangan yang akan dilalui tidaklah pendidikan sarjana di Universitas teorinya, Yanuar merasa perlu take
sedikit. Namun pada akhirnya, akan Jakarta 1989-1996, lalu ia pun action dengan mencoba fokus pada
tiba di ujung tujuan. “Betapa pun lanjut mengikuti program magister empowering diri dan menemukan
kecilnya kebaikan, dia tetap akan mengambil studi ilmu politik di kekuatan dari diri sendiri. Saat itulah ia
memiliki imun yang kuat untuk Universitas Indonesia 1999-2003. mulai tertarik dalam dunia motivasi.
melawan perusakan, kezaliman atau Setelah itu ia mengabdikan diri Penggemar buku karangan
kesemrawutan meskipun dia besar.” sebagai dosen di almamater tempat motivator kondang David J Schwartz
Menginjak usia remaja, ia ia memperoleh gelar sarjananya. ini bilang, dari pengalamannya itu,
terpesona dengan buku karangan Sayangnya selama 7 tahun menurutnya semua orang bisa
Cindy Adams dengan judul berprofesi sebagai dosen, Yanuar tumbuh menjadi sukses. “Semua
penyambung Lidah Rakyat yang mendapatkan cobaan yang berat. orang bisa tumbuh menjadi jauh
merupakan Biografi Soekarno. Dimana pada masa awal-awal lebih baik ketika dia boleh berpikir
Menurutnya, gaya bahasa yang reformasi, keadaan nasional yang besar, berpikir yang positif dan
dibawakan dalam buku tersebut mempengaruhi kehidupan kampus. fokus pada apa yang dicapai dalam
seolah-olah Sang Proklamator yang Sempat terjadi kerusuhan di hidupnya.”
lantang bersuara dengan gagah dan almamater tempat ia mengajar, Seiring berjalannya waktu,
memancarkan gelombang semangat. hal tersebut berdampak dengan terutama seiring dengan bergesernya
Dalam buku tersebut, ia berakhirnya karir Yanuar di kampus genre buku bacaan yang dibaca oleh
terinspirasi kemampuan yang dimiliki itu. Yanuar, ketertarikannya pada dunia
Bapak Pendiri Bangsa tersebut, salah motivasi semakin meningkat dengan
satunya kemampuan berorganisasi.
Tak heran ia pun turut aktif dalam
organisasi pelajar nahdliyin, Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
semasa bersekolah dan bergabung
dengan Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) DKI Jakarta saat
kuliah dengan menjabat sebagai
sekretaris pada periode 1992-1993.
Kemampuan Soekarno dalam
berkomunikasi dan berorasi juga
menjadi inspirasi besar bagi Yanuar
muda. Kala kuliah, ia mengikuti
pemilu raya di kampusnya untuk Yanuar saat beraksi menjadi motivator
memperebutkan kursi ketua umum
senat mahasiswa. Pengalaman
berpolitik kampus itu membuat ia Tak menyerah
belajar arti pertarungan dalam dunia Tak menyerah, Yanuar mengaku
perpolitikan, meskipun masih dalam tidak merasa kecewa. Ia justru Keadaan nasional
lingkup universitas. memperluas perspektifnya. Langkah mempengaruhi
Ketertarikan Yanuar pada isu yang diambil olehnya berangkat
sosial-politik pada masa mudanya dari keresahan dirinya dari cara kehidupan kampus.
mempengaruhi minat bacanya pula. berpikirnya cenderung berkiblat Sempat terjadi
Ia melahap buku-buku tentang pada paradigma kritis. Pandangan kerusuhan di
kebangsaan, pembangunan ekonomi tersebut membuat dirinya menjadi
dan manusia juga berlangganan tertanam untuk berfokus pada almamater tempat
Majalah Prisma yang tersohor di kesalahan, kekurangan dan celah, ia mengajar, hal
eranya. “Jadi waktu mahasiswa itu Terlebih menurutnya, cara pandang tersebut berdampak
puncak saya membaca banyak buku, seperti itu tidak bisa membuat dirinya
jadi seminggu bisa habis 1-2 buku.” berkembang dengan berakhirnya
Tak pelak, ketertarikannya pada Dari dahulu yang hanya berkutat karir Yanuar di
isu sosial-politik mengantarkannya sebagai akademisi yang berada kampus itu.
pada dunia akademik. Usai lulus pada menara gading dengan segala
32 PARLEMENTARIA EDISI 210 TH. 2022