Page 33 - MAJALAH 210
P. 33
PROFI L
mempelajari beragam metode
motivasi. Ia mulai masuk ke dunia
motivasi sekitar tahun 2008-2009.
Di saat yang sama, ia juga sedang
menjadi tenaga ahli Komisi II DPR RI.
Ketika merintis karir di dunia motivasi,
Yanuar mulai menerbitkan buku-buku
motivasi. Setelah dia mengakhiri
karirnya sebagai tenaga ahli komisi
II DPR di tahun 2012, ia langsung
terjun semakin dalam ke dunia
motivasi. Bahkan ia menulis buku
berjudul “Jalan Baru Menang Pemilu”,
sebuah buku yang nantinya akan ia
aplikasikan dalam memenangkan Yanuar berinteraksi dengan peserta kelas motivasi
kursi di Senayan.
Setelah itu Yanuar sudah mulai lelah dengan metode konvensional, Yanuar yang memiliki concern
berkeliling memberikan training, sehingga ia memilih cara yang tidak pada pembangunan negara dan
training, seminar, seminar motivasi di biasa alias unconventional. juga manusia ini menyampaikan
Indonesia bersama Pusat Kegiatan “Capek. Apalagi kalau pakai uang. pandangannya, bahwa persoalan
Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Saya nggak punya uang. Kalau pakai manusia tak lepas dari upaya
Sekolah Kehidupan yang dibentuknya identitas ketokohan, saya bukan membangun negara yang dihadapkan
hingga sekarang. tokoh. Apalagi dapil saya enggak pada pilihan antara membangun
punya pendukung PKB. Popularitas manusia dan atau membangun alat.
Tak selamanya mulus saya juga enggak punya. Jaringan Menurutnya alat bisa dibangun pada
Yanuar pernah mencalonkan apalagi. Itu daerah (dapil) baru sama saat manusia terbangun.
diri pada tahun 2009 namun gagal. sekali enggak punya,” katanya. Selain itu juga menurutnya,
Namun akhirnya ia secara perdana Namun berbekal pengalaman yang pola pikir yang tertanam pada
berhasil menduduki Senayan sebagai ia punya dan pengetahuan yang masyarakat di Indonesia saat ini
Anggota DPR RI periode 2014-2019 ia tuangkan dalam buku tersebut umumnya cenderung bertumpu
lalu. Ia mengakui hanya berbekal membantunya memuncaki kursi pada konsep seperti memberikan
dukungan finansial yang sangat legislatif. bukan pancingan. Itulah sebabnya
terbatas, apalagi saat itu ia baru banyak program yang bertumpu
saja berhenti sebagai tenaga ahli Pengambilan keputusan pada bantuan bersifat konsumtif
Komisi II DPR RI, praktis menjelang Sebagai legislator yang menuntut saja, bukannya pembekalan yang
pencalonan ia tidak memiliki energi besar dan ketepatan dalam melangsungkan produktivitas
penghasilan. memutuskan, sosok akademisi, berkelanjutan. Sehingga Yanuar
“Penghasilan tidak ada, segala penulis dan motivator ini menilai menilai pekerjaan rumah bangsa ini
macam kondisi drop. Tapi karena saya dalam setiap pengambilan keputusan masih panjang untuk dapat menjadi
sudah melakukan reposisi diri, akhirnya ia tidak menyediakan ruang untuk negara maju
saya tidak lagi pakai ilmu konvensional ragu. Hal itu ia dapatkan setelah Oleh karena itu ia berharap ada
dalam pemenangan Pemilu. saya ditempa oleh pengalaman- reformasi kurikulum pendidikan di
pakai ini (buku karangannya) akhirnya. pengalaman dalam masa hidupnya. negara ini dengan mengedepankan
Jadi buku ini terbit sebelum saya jadi “Saya besar di PMII dan besar inovasi, kreativitas, kerja keras dan
Anggota DPR.” pula di NU. Jadi ada dua sumber berpikir positif. “Karena pada akhirnya
Menurutnya, saat itu, orang inspirasi saya. Yakni sumber inspirasi keputusan tertinggi ada pada pikiran
membutuhkan pembuktian bahwa keagamaan yang ada di rumah. Lalu bawah sadar anda pada suasana
apa yang ia sampaikan dalam buku inspirasi pergerakan dari Soekarno kejiwaan kebatinan kita. Dan itu
yang ia tulis dan dia sampaikan dengan beberapa kompetensi semua ditentukan oleh apa gol
dalam seminar motivasinya itu bisa komunikasi, organisasi, kemudian target tujuan hidup yang mau anda
dibuktikan. Ia mengungkapkan bahwa menulis dan membaca itu yang pada capai dan identitas apa yang ingin
respon peserta seminar sangat akhirnya membuat saya mengetahui dilekatkan kepada diri kita,” sebut
positif. Terlebih, dirinya juga mengaku apa yang harus lakukan.” Yanuar. lhal,aha/aha
TH. 2022 EDISI 210 PARLEMENTARIA 33