Page 11 - MAJALAH 111
P. 11

RIBKA TJIPTANING

                        BPJS Tidak Tersosialisasi


                                           Dengan Baik






                        ibentuknya Badan Pe-  sakit”, kata Ketua Komisi Kesehatan   Beranjak dari  hal tersebut, jelas
                        nyelenggara Jaminan  DPR, Ribka Tjiptaning kepada Par-  Ribka, akhirnya DPR berinisiatif
                        Sosial (BPJS)  adalah  lementaria.                      membuat RUU tentang badan yang
                        semangat implemen-                                      menyelenggarakan SJSN  yaitu BPJS

              Dtasi dari  UU Nomor              Tidak saja pada data, kebijakan  yang berlaku untuk seluruh Warga
            40 Tahun 2004 tentang Sistem Jam-  mengenai Jamkesda pun tidak jelas,  Negara Indonesia yang  mengacu
            inan Sosial Nasional (SJSN) dimana  masing-masing daerah memiliki ke-  kepada UUD 1945 pasal 28 dan pa-
            sejak disahkan DPR  hingga 5 (lima)  bijakan yang  berbeda-beda. Ada  sal 34.
            tahun, namun Peraturan Pemer-     daerah  yang menjamin kesehatan
            intahnya belum juga dibuat oleh  rakyatnya Rp 10 juta per-orang per-  “Pasal 28, bahwa setiap warga
            pemerintah.                       tahun. Ada pula  yang modelnya  negara berhak mendapatkan pela-
                                              menanggung  25% dari biaya kese-  yanan hidup sehat yang sama”.
              DPR khususnya Komisi IX  DPR me-  hatan.                          Pasal 34, negara  berkewajiban me-
            lihat banyak  keluhan masyarakat                                    nyediakan fasilitas kesehatan untuk
            ketika peralihan dari program  Aske-  Banyak kasus yang terjadi di ma-  semua rakyat. Konstitusinya sudah
            skin menjadi Jamkesmas, jamkesda,  syarakat terkait pembiayaan yang  bagus, Undang-Undangnya juga
            ataupun SKTM.  Dimana  persoalan-  berbeda dari Jamkesmas, Askes  bagus,” papar politisi PDI Perjuangan
            nya ada pada  data. Data masyarakat  dan Jamsostek. “Ada satu kasus,  Daerah Pemilihan Jawa Barat.
            miskin berbeda-beda, baik dari BPS,  warga yang punya Jamkesda, ke-
            BKKBN, Persada maupun data dari  tika sakit dan berobat bukan di      Menurutnya, semangat konstitusi

            pakar ekonom. Hal ini terjadi  karena  tempat Jamkesda daerahnya,  maka  kita juga  terdapat dalam  UU Nomor


            kriteria orang miskin berbeda-beda.  Jamkesda itupun ditolak dengan  36 Tahun 2010 tentang Kesehatan.
            “Tetapi persoalan sakit tidak bisa  alasan Jamkesda hanya berlaku di  Dalam  UU Kesehatan  memuat  ke-
            dipakai kriteria miskin, karena orang  daerahnya, padahal masih Warga  daulatan pasien dan perlindungan
            kaya pun bisa jadi miskin karena  Negara Indonesia,” terang Ribka.   pasien. “Pasal 32 disitu disebutkan,

                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 111 TH. XLIV, 2014  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16