Page 41 - MAJALAH 213
P. 41
KU N KER
K OM ISI IV
budaya hayati dan kearifan lokalnya yang perlu dilindungi. “Ini kan
yang masih berlaku sampai saat ini. menurut saya suatu keuntungan
“Menurut saya desa adat di bagi kita sebetulnya dan Ini harus
Bali ini perlu kita kembangkan dijadikan contoh untuk daerah lain,”
karena banyak positifnya, jadi ujar Endang.
tidak semua masyarakat adat itu Legislator Dapil Jabar III ini
dalam mengelola hutan itu jelek. juga mendorong, adanya bantuan
Pemerintah perlu menjaga kearifan anggaran untuk masyarakat adat
lokal ini dengan merevisi atau ini, untuk lebih bisa memanfaatkan
menerbitkan perundang-undangan hutannya dengan aturan-aturan yang
baru, karena masyarakat adat itu telah mereka buat dengan sangat
tidak harus digeneralisir untuk di ketat, karena aturan-aturan yang ada
nasionalisasikan tapi harus kita lihat ini tentu saja belum didukung oleh
juga mana yang menguntungkan undang-undang jadi baru dengan
pemerintah, itu harus kita lindungi, turun-temurun.
bahkan kalau bisa kita tularkan juga ke “Ini perlu kita proteksi dan
daerah-daerah lain,” kata Endang saat didukung dengan adanya undang-
mengikuti Tim Kunspek Komisi IV DPR undang untuk melindungi masyarakat
mengunjungi Hutan Adat Tenganan adat yang bisa mengendalikan
Pegringsingan, Bali, Kamis (15/9). hutannya dengan baik dan mereka
Menurut Politisi F-Gerindra ini, ternyata kan tidak miskin seperti
kebanyakan orang mengira bahwa apa yang kita bayangkan. Tapi
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat UU yang berasal dari luar negeri justru malah bisa menyejahterakan
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI. itu dianggap baik padahal belum kehidupan masing-masing dengan
FOTO: SINGGIH/NVL
tentu baik. Kenapa demikian, karena memanfaatkan hasil lahan, misalnya
kearifan lokal berbeda dengan madu, pertanian, anyaman dan
diibaratkannya sebagai tebu wisata. luar negeri, malahan banyak orang tenunan yang bisa dijual dengan
“Mereka punya pabrik tapi tidak luar negeri tadi berkunjung kesini harga yang menguntungkan
punya lahan binaan sendiri, jadi tebu melihat desa adat sangat yang masyrakat setempat,” pungkas
dari Malang dikirim ke Madiun, dari memperhatikan tentang hutan-hutan Endang. loji,skr,jk/es
Madiun ke Blitar, dari Blitar ke Malang
lagi, ini yang disebut tebu wisata,” ujar
Anggia.
Politisi Fraksi PKB ini juga
memberikan solusi yang bisa diambil
yaitu dengan perluasan lahan dan
menjalin mitra kerja baik dengan para
petani, sebab gula dihasilkan dari
tebu, bukan dari pabrik.
Apresiasi Pengelolaan
Hutan Adat
Anggota Komisi IV DPR Endang
Setyawati Thohari mengapresiasi
masyarakat adat dalam mengelola
Hutan Adat Tenganan Pegringsingan
di Provinsi Bali. Pasalnya, mereka
bisa mempertahankan tata ruang
yang sudah diturunkan oleh nenek
moyangnya beratus-ratus tahun
yang lalu. Untuk itu, pemerintah
perlu memproteksi keanekaragaman Tim Kunker Komisi IV DPR RI bertukar cendera mata dengan perwakilan pengelola hutan adat di Bali. FOTO: JAKA/NVL
TH. 2022 EDISI 213 PARLEMENTARIA 41