Page 36 - MAJALAH 213
P. 36

KU N KER
                     K OM ISI  I I





             Harap BPN Mampu Urai                                              Panja ini dibentuk karena banyak
                                                                               sekali pengaduan yang kita dapatkan
                Masalah Pertanahan                                             baik yang didapat dari individu atau
                                                                               turun ke daerah masing-masing
                                                                               ketemu dengan masyarakat atau juga
                                                                               ada yang datang mengadu ke DPR.

            Dalam lawatannya ke beberapa daerah, Komisi II                     Soroti Ketimpangan
            DPR RI mendorong kepastian hukum terkait masalah                   Penguasaan Tanah
            pertanahan yang disengketakan, agar persoalan                         Wakil Ketua Komisi II DPR RI
            pertanahan yang ada selama ini, dapat diselesaikan                 Saan Mustopa mengungkapkan
            sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga                         ketimpangan atas penguasaan tanah
                                                                               di Indonesia ternyata sudah akut.
            mengurai satu persatu kondisi serta kendala yang                   Ada ketidakadilan struktural di balik
            dihadapi selama ini.                                               konflik agraria selama ini. Tanah
                                                                               rakyat dirampas untuk kepentingan
                                                                               elit oligarki.
                       etua Komisi II DPR RI   PTPN dan beberapa lainnya,” ungkap   “Ketimpangan dan ketidakadilan
                       Ahmad Doli Kurnia      Ahmad Doli usai pertemuan yang   penguasaan tanah di Indonesia sudah
                       Tanjung menyebutkan,   berlangsung di Medan, Sumatera   sangat akut, ini sebagai penyebab
                       kunjungan kerja Komisi   Utara, Selasa (13/9).          akar konflik Agraria. Konflik Agraria
            K II ke Sumut kali ini                Harapannya, ke depan         adalah buah ketidakadilan struktural,
            untuk mengetahui sejumlah masalah   pemerintah, kepolisian, kejaksaan dan   tetapi masih dianggap sebagai konflik
            pertanahan di Sumut. Terlebih     BPN mempunyai sebuah panduan     horizontal,” ucap Saan di Kantor
            Komisi II DPR RI telah membentuk   (roadmap) dalam menyelesaikan   Wilayah Badan Pertanahan Nasional
            tiga panitia kerja (panja), yakni Panja   permasalahan tanah di Sumut.   (BPN) Jawa Barat di Bandung, Selasa
            Pemberantasan Mafia Pertanahan,   “Makanya kita undang kapolda, kajati,   (13/9).
            Panja Evaluasi Pengukuran Ulang HGU,   kakanwil BPN untuk menyelesaikan   Kata Saan, tanah rakyat banyak
            HGB dan HPL serta Panja Tata Ruang.   masalah ini,” sebutnya.      dirampas demi segelintir elit oligarki
               “Kami datang ke Sumut dan         Dijelaskan Doli, tiga Panja yang   yang tidak pernah puas. Tercatat 68
            seperti diketahui Sumut ini salah satu   dibentuk Komisi II DPR RI, lantaran   persen tanah di Indonesia dikuasai
            secara nasional paling kronis masalah   banyaknya permasalahan kasus tanah   1 persen kelompok pengusaha dan
            tanahnya, dengan masalah eks HGU   hampir di seluruh wilayah Indonesia.   korporasi besar. Sementara lebih
                                                                               dari 16 juta rumah tangga petani
                                                                               bergantung hidup pada lahan yang
                                                                               rata-rata hanya di bawah setengah
                                                                               hektar. Dan  potensi kerugian negara
                                                                               dari pengelolaan HGU melebihi batas
                                                                               izin mencapai Rp380 triliun.
                                                                                  “Dalam lima tahun terakhir
                                                                               paling tidak sebanyak 2.288 konflik
                                                                               agraria terjadi. Sebanyak 1.437 orang
                                                                               dikriminalisasi atas konflik agraria ini.
                                                                               Lalu, 776 orang dianiaya, 75 orang
                                                                               tertembak, dan 66 orang tewas
                                                                               di wilayah konflik agraria,” papar
                                                                               politisi Partai Nasdem itu. Soal isu
                                                                               hak guna usaha (HGU), Komisi II DPR
                                                                               RI berkepentingan mengawasinya,
                                                                               terutama tanah HGU yang terlantar.
                                                                                  Keberadaan tanah-tanah HGU,
                                                                               lanjut legislator dapil Jabar VII ini, bisa
            Tim Kunker Komisi II DPR RI foto bersama usai pertemuan dengan mitra kerja di Medan. FOTO: ANDRI/NVL


             36     PARLEMENTARIA      EDISI 213      TH. 2022
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41