Page 31 - MAJALAH 213
P. 31

PROFI L







                       ehidupan keluarga      becek. Beberapa teman Sarmuji    Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU),
                       Sarmuji saat kecil     lebih memilih untuk nyeker alias ke   salah satu organisasi belajar lintas
                       sejatinya tidak jauh   sekolah tanpa menggunakan alas   sekolah. Ia masuk IPNU karena
                       berbeda dengan         kaki. Namun tidak demikian dengan   ajakan dan dorongan dari seniornya
            K masyarakat desa                 Sarmuji. Sang Ibu tetap menyiapkan   di Pondok Tarbiyatul Aulad, tempat
            lainnya. Untuk ukuran masyarakat   sepasang sepatu untuk anaknya ke   Sarmuji pernah menimba ilmu
            desanya, banyaknya tambak ikan    sekolah.                         agama. Pasalnya Sarmuji termasuk
            dan udang, plus hektaran lahan       Singkat cerita berkat dukungan   santri yang aktif mengikuti berbagai
            sawah hektaran ang dimiliki oleh   dan didikan yang disiplin dari kedua   kegiatan di Pondoknya, mulai dari
            kedua orangtua, Sarmuji bisa      orangtuanya, sejak kelas 1 hingga   deklamasi, drama bahkan khitobah
            dikatakan sebagai orang ‘berada’.   kelas 6 SD Sarmuji selalu menjadi   atau belajar khotbah.
            Meski demikian, standar hidup dan   menjadi juara kelas. Bahkan, ia   Lulus SMP, Sarmuji melanjutkan
            pergaulan sosial keluarganya diakui   berhasil meraih Nilai Ebtanas Murni   sekolah di SMAN 16 Surabaya dan
            Sarmuji masih sebatas kehidupan   (NEM) tertinggi di sekolahnya.   mengambil jurusan IPS. Kepercayaan
            desa. Kedua orang tua Sarmuji                                      diri Sarmuji semakin bertambah,
            tidak lulus SD. Sama sekali belum   Belajar berorganisasi          berkat kecerdasan dan keaktifannya
            tersentuh teknologi tinggi, apalagi   sejak SMP                    di IPNU, nama Sarmuji pun makin
            politik dan isu nasional.                                          dikenal. Terlebih lagi saat ia di SMA,
               Masih lekat diingatan Sarmuji,    Lulus SD, Sarmuji pun         orangtua Sarmuji mengijinkan anak
            sebagaimana dikisahkan oleh       melanjutkan jenjang pendidikannya   keduanya itu untuk menggunakan
            kedua orangtuanya menjelang       di SMPN 17 Teringgilis, di Kecamatan   sepeda motor sebagai alat
            kelahirannya, kala itu sang Ayah,   Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.   transportasinya ke sekolah. Meski
            H. Kusmin Abdullah (alm) tengah   Dipilihnya sekolah tersebut karena   hanya menggunakan sepeda motor
            membuka tambak udang baru.        di kampungnya saat itu belum ada
            Sehingga perlu membuat pintu air   SMP. Sedangkan SMPN 17 Teringgilis,
            agar mudah untuk mengkontrol debit   merupakan sekolah terbaik dan
            air tambak. Pekerjaan membuat pintu   favorit se-kecamatan Rungkut itu.
            air tak kunjung selesai, sementara   Masa-masa SMP, ada satu
            sang jabang bayi yang ada dalam   lompatan pergaulan sosial yang     Allah SWT
            kandungan sang ibu, Hj. Giyah, tak   dirasakan Sarmuji. Jika saat SD hampir   mengijabah doanya,
            sabar lagi untuk segera menampakan   semua teman-temannya berasal dari   selang beberapa
            wajahnya ke dunia.                keluarga dengan latar belakang yang
               Sang ayah berucap seraya       sama dengan dirinya, namun di SMP,   menit sang ayah
            memohon kepada Allah SWT agar     kondisinya yang lebih heterogen.   menyelesaikan
            anak yang ada dalam kandungan     Dimana, latar belakang keluarga    pintu air tersebut,
            sang isteri (meski sudah pecah air   temannya tidak hanya sebatas
            ketubannya) agar jangan dulu lahir,   petani, tetapi ada juga yang orang   dan bayi mungil
            sebelum ia berhasil menyelesaikan   tuanya berprofesi sebagai polisi, PNS,   yag dinanti-nanti
            pintu air tersebut. Allah SWT     pengusaha dan sebagainya.          itupun lahir ke dunia
            mengijabah doanya, selang beberapa   “Itu semua bukan terkait uang
            menit sang ayah menyelesaikan pintu   atau harta ya, tapi lebih ke pergaulan   dan diberi nama M.
            air tersebut, dan bayi mungil yag   sosial yang lebih luas lagi dan lebih   Sarmuji.
            dinanti-nanti itupun lahir ke dunia dan   modern lah. Misalnya ketika teman-
            diberi nama M. Sarmuji. Persalinan   teman saya bicara tentang ‘tetris’
            yang tidak biasa berkat doa ayah   dan ‘dindong’, saya sama sekali tidak   ‘warisan’ sang kakak, namun hal
            yang memang ahli tirakat.         mengerti. Baru setelah saya ikut   itu sedikit banyak mendongkrak
               Aktivitas Sarmuji kecil pun tak   bergaul, saya tahu bahwa itu sebuah   kepercayaan dirinya di tengah-tengah
            jauh berbeda dengan kebanyakan    games atau permainan,” ujar Sarmuji.   lingkungan sekolahnya.
            anak desa seusianya di Medokan Ayu,   Ada kalanya timbul perasaan     Di SMA, Sarmuji aktif di
            Surabaya, Jawa Timur. Ia bersekolah   minder dalam diri Sarmuji. Namun,   Organisasi Siswa Intra Sekolah
            di SDN 270 Medokan Ayu Surabaya.   secara perlahan kepercayaan dirinya   (OSIS) dengan menjabat sebagai
            Jika musim penghujan tiba, jalan   mulai muncul. Terlebih lagi ketika   Ketua Seksi Kerohanian Islam (SKI).
            menuju sekolah tersebut sangat    ia mulai bergabung dengan Ikatan   Jika dibandingkan dengan bidang



                                                                          TH. 2022      EDISI 213      PARLEMENTARIA        31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36