Page 71 - MAJALAH 213
P. 71

T OK OH







                                              Awalnya terbentuk, Bingkai Jalanan   memiliki struktur formal seperti
                                              hanya beranggotakan 15 orang anak,   layaknya sekolah-sekolah resmi.
                                              namun hingga kini jumlah anak    Hanya ada empat orang pengurus
                                              yang belajar di komunitas tersebut   sekaligus pengajar tetap di sekolah
                                              mencapai 60 orang.               yang membantu mencerdaskan
                                                 “Itu pun mesti kita batasi karena   kalangan marjinal anak-anak jalanan
                                              memang kita memiliki keterbatasan   ini. Banyak juga, guru volunteer yang
                                              kelas dan ktenaga  pengajar,”    hadir membantu di Sekolah Bingkai
                                              tegasnya.                        Jalanan, mulai dari mengajarkan
                                                 Oleh Hestiana dan rekan-      kelas wirausaha, membuat kerajinan,
                                              rekannya, para peserta didik     dan bahasa inggris sederhana.
                                              diajari beragam mata pelajaran   Semua ini diajarkan agar kelak
                                              mulai dari membaca, berhitung,   para anak-anak tersebut punya
                                              menulis hingga belajar bahasa    bekal dalam untuk berkembang ke
                                              asing dan kelas wirausaha. Belajar   kehidupan yang lebih baik.
                                              yang dikemas secara riang sambil    “Selain belajar baca, kita juga
                                              bermain membuat Sekolah Bingkai   ada kelas wirausaha, ada kelas
                                              Jalanan disenangi peserta didik.   yang mana mereka diajarin masak
            nanti anak-anak mungkin dibuat    Sementara, biaya untuk menyewa   sesuatu, hingga jadi produk yang
            shift aja sistemnya,” sambungnya.  ruangan, membeli buku dan alat   siap jual, dan ujungnya memang
               Bermodalkan tikar, papan       tulis diusahakan secara swadaya dan   bisa dipasarkan. Ini buat membuka
            tulis, beberapa bungkus susu dan   dengan bantuan donatur.         mata anak-anak, kalau ada
            snack (makanan ringan) seadanya,     Dikisahkannya, dalam karya    pekerjaan lain di jalan, yakni bisnis.
            Hestiana dan kawan-kawan mulai    tulis yang menjadi juara dua     Meski mulai dari kecil-kecilan
            mengajak anak-anak pedagang       SMA Se-Indonesia ini mengambil   setidaknya mereka tau modalnya
            asongan dan pengamen cilik di     tema mengenai anak-anak bajing   berapa, gimana prosesnya, bangsa
            sekitar Senen untuk ikut belajar   loncat di kawasan Kelapa Gading   pasarnya gimana, dan mereka bisa
            bersama. Niat yang tulus agar     (Pedongkelan) Jakarta Utara. Setelah   untuk itu. Kalaupun mereka gak
            generasi muda tetap mendapatkan   menyabet juara dua ini, kemudian   bisa kerja di suatu tempat karena
            pendidikan yang layak dan         Hestiana dan kawan-kawan         gak punya ijazah, setidaknya
            terhindar dari perbuatan yang     berinisiatif untuk membuatkan    mereka udah punya bekal untuk
            melawan hukum.                    sekolah bagi anak-anak ini agar   membuka usaha mereka sendiri,”
               Dalam perjalananya banyak      mereka mendapatkan pendidikan    jelas Hestiana yang juga merupakan
            kendala yang dilalui oleh komunitas   yang layak dan terhindar dari   seorang CPNS di Setjen DPD RI ini.
            independen ini. Diantaranya pasang   perbuatan yang melawan hukum.    Diakhir, Hestiana berharap agar
            surut tenaga pengajar, pendanaan,    “Rata-rata mereka adalah anak   para muridnya bisa menjadi orang
            hingga pandemi Covid  yang        dari kuli serabutan, selebihnya itu   sukses, keluar dari jalanan, keluar
            bahkan menyebabkan  pengajar.     anak-anak yang lahir tanpa identitas,   dari lingkungan yang kurang baik
            Bahkan, sekolah ini sempat        terus anak yang ngamen, badut    untuk perkembangan mereka dan
            vakum dikarenakan berbagai        atau anak yang sekolah di sekolah   berharap agar hal yang ia lakukan
            faktor dari keterbatasan dana     umum tapi pulang sekolah harus   bisa menginspirasi orang lain untuk
            jumlah pengajar, hingga pandemi   bantu orangtuanya jadi pedagang   menyebarkan kebaikan lebih banyak
            Covid-19.                         asongan atau memulung. Sekarang   lagi dan juga bisa membantu
               Tak hanya itu, tantangan pun   tantangannya lebih ke dukungan   sesama.
            sempat datang dari orang tua      tempat, karena kita belum punya     “Mereka sekarang udah bisa
            murid yang menganggap Bingkai     tempat permanen. Kita butuh      baca, kemampuan akademik
            Jalanan menyita waktu anaknya     tempat yang dekat dengan mobilitas   mereka juga udah bagus, bahkan
            untuk mencari uang. Berkat        mereka, kalau terlalu jauh gak akan   ada anak dari Bingkai Jalanan yang
            dengan kegigihannya, Hestiana     terjangkau sama mereka sedangkan   dia pagi sekolah umum, dan siang
            dan kawan-kawan mencoba           mereka masih harus ngamen, jualan,   mereka sambil jualan ke Bingkai
            mengedukasi secara perlahan       dan lainnya,” terangnya.         Jalanan dan ternyata diterima di
            agar para orang tua mengizinkan      Diterangkan Hestiana, Sekolah   sekolah favorit, itu kita seneng
            anaknya untuk menimba ilmu.       Bingkai Jalanan memang tidak     banget,” tutupnya. lwe/es



                                                                          TH. 2022      EDISI 213      PARLEMENTARIA        71
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76