Page 41 - MAJALAH 148
P. 41

konsumen, sehingga kalau harga    harga pembelian pemerintah (HPP)   tersebarnya hama pada hewan maupun
            beras  rata-rata  medium/premium  terhadap penyerapan dan situasi   organisme  pengganggu  tumbuhan
            di atas harga yang sudah ditetapkan   panen saat ini. Terkait pengelolaan, dia   yang dapat berdampak buruk terhadap
            pemerintah,  maka  Bulog  wajib   menyakini  Bulog  memiliki  kekuatan   hasil pertanian dan peternakan,” tegas
            melakukan operasi pasar atau dengan   manajemen yang bagus. Bahkan kualitas   Titiek di Balai Karantina Pertanian
            cara menekan harga agar kembali   beras Bulog semakin lama makin baik   Balikpapan, beberapa waktu lalu.
            kepada harga yang normal,” ungkap   meskipun  di beberapa  daerah  yang    Titiek menjelaskan, kedatangan
            Politisi Demokrat tersebut.       harus mendapat perhatian khusus   Komisi IV DPR ke Provinsi Kaltim
               Pangan adalah hak asasi manusia,   karena berasnya kurang baik.   salah satunya bertujuan adalah untuk
            lanjutnya, untuk itu negara wajib   “Bulog siap menarik kembali beras   melihat  secara  langsung  sarana  dan
            memenuhi dan menyediakannya secara   yang  kualitasnya  kurang  baik  itu  dan   prasarana yang ada di Balai Karantina
            terjangkau.  Herman  mengatakan,  menggantinya dengan yang bagus.   Pertanian Balikpapan.
            kedatangannya bersama rombongan   Untuk penyaluran ke depan dipastikan   “Kunjungan ini mempunyai arti
            berkaitan  dengan  penetapan  besaran   kualitasnya akan lebih baik,” ujar   yang sangat penting jika dikaitkan
            beras keluarga sejahtera (Rastra) untuk   Herman.                  dengan revisi UU No.16 Tahun 1992
            rumah tangga sasaran.                                              tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
               “Tentu ini menjadi situasi yang   Sambangi Balai Karantina Pertanian   Tumbuhan, yang saat ini sedang dibahas
            perlu terkonsolidasi dengan baik,   Balikpapan                     Komisi IV  bersama  pemerintah pusat.
            karena setelah penetapan terhadap   Selain ke Provinsi Sumut dan   Dan salah satu yang diatur dalam
            besaran rastra yang disalurkan, kami   Jateng, Komisi IV DPR RI juga   pembahasan tersebut adalah mengenai
            juga ingin mendapatkan informasi dari   menurunkan Tim Kunkernya ke   perlunya penguatan lembaga karantina
            Kabupaten Banyumas terutama dari   Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).   nasional  yang  terpadu,  modern,  kuat,
            Pak Bupati,” katanya.             Tim Kunker Komisi IV ke Provinsi   efisien,   serta   bertanggungjawab,”
               Ia mengakui, jika penyaluran   Kaltim dipimpin  Wakil  Ketua Komisi   ucapnya.
            Rastra terhambat, bahkan pada bulan   IV Titiek Hediati Soeharto. Titiek   Selama  berada  di  Provinsi
            keempat  (April)  data  baru  turun  dari   beserta  tim melakukan peninjauan ke   Kalimantan Timur, Tim Kunker
            Kementerian Sosial. Menurut dia, hal   Balai Karantina Pertanian yang menjadi   Komisi IV DPR RI juga menyambangi
            itu menghambat penyaluran Rastra   garda terdepan dalam melindungi   Instalasi Karantina Hewan (IKH)
            kepada hampir 14 juta penerima.   sumber daya hayati asli Indonesia dari   dan Hutan Lindung Manggar di
            Selain itu juga ada rencana penyaluran   aksi pencurian atau kegiatan-kegiatan   Km. 13 Balikpapan, Gudang Pupuk
            kartu  pangan  non  tunai.  Bahkan  ada   yang merusak lainnya.    Kaltim, Gudang Bulog  Divre Kaltim.
            kemungkinan untuk penyaluran Rastra   “Balai  karantina  hewan  dan  Rombongan Komisi IV DPR juga
            akan dikurangi menjadi 10 juta (RTS)   tumbuhan mempunyai fungsi yang   melakukan kegiatan pelepasan kepiting
            dan secara bertahap dikurangi hanya   sangat strategis untuk mencegah   di Mangrove Center.n(rnm/andri/dep).
            untuk empat juta rumah tangga sasaran.
               “Komisi IV sebetulnya agak ragu
            dengan penyaluran kartu pangan
            non tunai karena dengan berbagai
            infrastruktur baru tidak mungkin lebih
            efisien dengan penyaluran Raskin atau
            Rastra yang saat ini disalurkan melalui
            struktur jenjang pemerintahan yang
            ada,” katanya.
               Dengan kompleksitas yang begitu
            tinggi, kata dia, menjadi tantangan
            tersendiri bagi pemegang kartu pangan
            non tunai. Pihaknya juga ingin berdiskusi                                                         Foto: Dep/iw
            dengan para mitra kerja Bulog terkait
                                                 Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI mengunjungi Balai Karantina Pertanian di Kaltim

                                                                              Edisi : 148 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46