Page 33 - MAJALAH 195
P. 33
PR OFIL
sejatinya Ansy didorong untuk masuk hanya lebih baik dari 2 provinsi lain yaitu Sumba, Rotte, Alor, Sabu, Lembata,
di Komisi I DPR RI yang membidangi Papua dan Papua Barat. Adonara. Karena provinsi kepulauan
luar negeri, komunikasi dan informatika. “Kemiskinan di NTT itu sekarang ada luas NTT itu antara darat dan laut itu
Namun secara spontan, ia malah di angka 21 persen lebih, agak berbeda luas laut nya lebih besar hampir 70
meminta untuk ditempatkan di Komisi dengan kemiskinan nasional yang terus persen. Artinya sebenarnya kalau
IV DPR RI. Fraksi PDI Perjuangan menerus menurun bahkan sekarang potensi laut NTT ini diberdayakan,
pun mengamini hal tersebut. Singkat ada di angka 9 persen (meski kemarin dikembangkan maka akan memberikan
cerita masuklah Ansy ke itu Komisi sempat naik lagi karena adanya Covid). dampak ekonomi yang baik buat
yang membidangi masalah pertanian, Yang ingin saya katakan begini, NTT peningkatan kesejahteraan daerah dan
perkebunan, peternakan, lingkungan banyak yang miskin, pertanyaannya masyarakatnya. Maka kemudian ketika
hidup dan kehutanan, perikanan, serta miskin di NTT itu siapa? Dimana mereka pihaknya bergabung di Komisi IV, ia
kelautan. tinggal, apa profesi mereka?” jelasnya. merasa sangat NTT. Dari sana Ansy
“Bapak saya itu selain sebagai politisi “Setelah saya buka data BPS, orang kemudian merubah istilah baru untuk
partai Golkar, beliau itu dulu waktu jadi miskin di NTT itu umumnya mereka NTT, menjadi Nelayan, Tani, Ternak.
ASN yang bekerja di Dinas Perkebunan yang tinggal di pedesaan. Profesi Jadi Ansy Lema kerja nyata untuk
Provinsi, bahkan di Bappeda, mereka itu adalah petani, peternak, nelayan, tani, ternak.
perancang strategi pembangunan dan kalo tinggal di pesisir mereka Bahkan ketika ditanya obsesi,
daerah. Bapak saya itu orang yang ahli adalah nelayan. Maka kemiskinan NTT target atau harapan atau karirnya ke
di bidang pertanian. Sementara saya ialah kemiskinan petani, peternak, depan, Ansy mengaku sepenuhnya
sama sekali tidak mengerti karena dan nelayan. Jadi saya menilai kalau menyerahkan kepada partainya.
saya tinggal di Kota Kupang. Waktu mau membantu NTT untuk keluar dari Pasalnya, sebagaimana kader
saya dipercaya menjadi Anggota masalah ini, maka yang harus dibangun PDI-Perjuangan lainnya, ia juga
Komisi IV, Bapak saya secara tidak adalah sektor pertanian, peternakan, menganggap dirinya sebagai petugas
sadar meneteskan air mata karena perkebunan, perikanan, dan kelautan,” partai yang harus siap ditempatkan
menganggap Ansy sepanjang hidupnya terang politisi yang pernah menjadi juru di mana saja. Dan Ansy pun yakin
tidak pernah berdiskusi tentang sektor kampanye Presiden Joko Widodo pada partainya tidak akan salah dalam
pertanian, kelautan, perikanan dan lain- pilpres lalu. menempatkan kadernya. Meski
lain, kok tiba-tiba di DPR saya masuk di Lebih lanjut Ansy menjelaskan, demikian, saat ini Ia masih akan
komisi itu,” kisahnya. NTT merupakan Provinsi kepulauan fokus memperjuangkan nasib rakyat
Diakui Ansy, saat pertama kali masuk dengan banyak pulau -pulau besar, NTT, meningkatkan taraf hidup dan
Komisi IV, ia sempat khawatir dan seperti Pulau Flores, Pulau Timor, perekonomian masyarakat NTT. l ayu/es
pesimis takut tidak mengerti mengingat
hal itu bukan bidangnya. Namun
dengan latar belakangnya sebagai
seorang dosen, jurnalis, pewawancara,
Ia meyakini dirinya sendiri untuk dapat
belajar cepat semua bidang di Komisi IV
DPR RI.
Ia pun mulai mempelajari berbagai
konsep dasarnya, undang-undangnya,
permasalahan yang terjadi di bidangnya,
serta berbagai kebutuhan baik dari
sisi nasional, maupun di dapilnya
NTT II. Hingga akhirnya, ia tersadar
bahwa ternyata Komisi IV ini sangat
NTT sekali. Kenapa NTT? Pasalnya ia
kerap mendengar NTT yang aslinya
merupakan Nusa Tenggara Timur itu
kerap diplesetkan menjadi Nasib Tidak
Tentu, atau Nanti Tuhan Tolong. Karena
berbicara angka indeks pembangunan
manusia dengan parameter kemiskinan,
tingkat pendidikan, pendapatan, NTT itu Ansy Lema saat kunjungan menyapa konstituennya. Foto: Dok
TH. 2021 EDISI 195 PARLEMENTARIA 33